Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Blak-blakan Cadangan Beras Pemerintah Menipis

Kompas.com - 16/11/2022, 21:11 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) menipis sehubungan pihaknya mengalami kendala dalam penyerapan beras di tingkat produsen karena ketersediaan terbatas dan harga jual yang tinggi.

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan beras atau gabah di tingkat produsen karena keterbatasan pasokan di tingkat penggilingan maupun petani.

Saat ini stok CBP di gudang Bulog mencapai 651 ribu ton dari yang ditargetkan seharusnya 1,2 juta ton.

"Dari target yang kita alokasikan, kita sudah kumpulkan semua penggilingan dengan mitra kita," kata Buwas dikutip dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Yuan atau Renminbi, Mana Sebenarnya Mata Uang China?

"Yang tadinya sudah disepakati sampai Desember 2022 kita bisa serap 500 ribu ton sudah ada kontraknya, tapi sampai hari ini kita hanya bisa mampu menyerap 92 ribu ton dari target 500 ribu ton," kata dia lagi.

Buwas mengatakan penyebab langkanya beras atau gabah di tingkat produsen dikarenakan produksi yang menurun.

Dia mengatakan berdasarkan pantauan tim Bulog di lapangan, perubahan cuaca menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah.

"Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun," beber mantan Kabareskrim Polri ini.

Baca juga: Siapa William Katuari, Pemilik Hotel Apurva Kempinski Tempat KTT G20?

"Karena di beberapa wilayah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga akan memengaruhi jumlah yang akan panen," kata Buwas lagi.

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan kenaikan harga beras atau gabah terjadi sejak Juli 2022 hingga saat ini.

Kenaikan harga terjadi karena naiknya ongkos produksi lantaran harga pupuk yang juga meningkat, serta kenaikan harga BBM.

Arief mengatakan, sebelumnya Bulog membeli beras atau gabah level medium untuk CBP seharga Rp 8.300 per kg di tingkat produsen dan mudah mendapatkannya.

Baca juga: Siapa Pemilik Hotel Apurva Kempinski Bali Tempat KTT G20?

Sementara saat ini Bulog menaikkan harga pembelian beras medium menjadi Rp 8.800 per kg tetap tidak dapat membelinya karena produsen baru mau menjual di harga Rp 8.900 per kg.

Selanjutnya Bulog membeli beras komersial dengan harga yang lebih tinggi dan mengikuti harga pasar pun masih belum mencukupi untuk pemenuhan stok karena keterbatasan pasokan.

Terakhir, kata Buwas, harga beras komersial di tingkat produsen sudah mencapai Rp 10.500 per kg atau bahkan Rp 11 ribu per kg.

Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melakukan penyerapan beras atau gabah untuk CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir 2022.

Buwas menegaskan bahwa target pemenuhan stok CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir 2022 dipastikan tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan serapan dalam negeri lantaran pasokan yang rendah karena penurunan produksi.

Oleh karena itu Buwas mengatakan diperlukan adanya alternatif pemenuhan stok CBP dari luar negeri alias impor yang harus dilakukan dengan segera.

Baca juga: Jonan Dulu Bilang, Jakarta-Bandung Terlalu Pendek untuk Kereta Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com