Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Neo Commerce PeDe Bisa Cetak Keuntungan Tahun Depan

Kompas.com - 17/11/2022, 16:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Neo Commerce Tbk mengaku optimistis menghadapi tahun 2023, meskipun ancaman resesi global membayang-bayangi. Bahkan, bank digital itu pede dapat membalikan kerugian menjadi keuntungan pada tahun depan.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, secara kumulatif perusahaan memang masih mencatatkan kerugian sampai dengan akhir kuartal III tahun ini. Namun, kinerja keuangan bank dengan kode saham BBYB itu semakin membaik, tercermin dari kinerja keuangan secara kuartalan yang telah membukukan laba bersih.

Bank digital yang mayoritas sahamnya digenggam Akulaku itu juga telah menyiapkan sejumlah rencana dan target ekspansif untuk mencetak laba secara kumulatif pada tahun mendatang. Salah satu target yang dipatok oleh perusahaan ialah pertumbuhan aset di kisaran 20-30 persen yang didukung oleh kredit dan deposit.

"Kami percaya dengan eksekusi terhadap dari semua plan kami, kita akan menjadikan 2023 tahun yang menguntungkan," kata dia, dalam diksusi bersama media, di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Pastikan Penuhi Modal Inti, Bank Neo Commerce Dapat Restu OJK untuk Right Issue

Guna merealisasikan target tersebut, Bank Neo Commerce berencana meluncurkan layanan kredit usaha kecil menengah atau UKM. Layanan pembiayaan ini akan disematkan ke dalam aplikasi perbankan perusahaan, neobank.

Tjandra menjelaskan, kredit UKM merupakan kepanjangan tangan dari fitur MyBusiness yang tersedia di aplikasi. Ini merupakan fitur yang memang disediakan neobank untuk pengguna yang memiliki usaha.

"Jadi tahun depan akan kita luncurkan SME lending dengan ticket size Rp 100 (juta) - Rp 200 (juta) topnya. Mungkin kita pada awalnya mulai dari berapa puluh juta," kata dia.

Dari sisi permodalan, Bank Neo Commerce saat ini sedang melaksanakan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Lewat aksi korporasi ini, perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp 1,7 triliun.

"Dana yang didapat dari rights issue ini akan digunakan BNC untuk memperkuat modal inti, serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan, antara lain berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya," ucapnya.

Sebagai informasi, sampai dengan tahun akhir September 2022, Bank Neo Commerce masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 601,2 miliar, meningkat 127 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun demikian, pendapatan bunga bersih perusahaan tercatat melesat 351 persen secara yoy menjadi Rp 1,08 triliun.

Baca juga: Pendapatan Bunga Bersih Melesat, Bank Neo Commerce Masih Catatkan Rugi Bersih hingga Kuartal III-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com