Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Beri Pinjaman Rp 7,8 Triliun, Stafsus Erick Thohir: Tidak untuk Kementerian BUMN, tetapi ke APBN

Kompas.com - 18/11/2022, 17:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, kucuran dana pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) sebesar 500 juta dollar AS atau setara Rp 7,8 triliun (Kurs Rp 15.690 per dollar AS) bukan untuk proyek Kementerian BUMN.

Dikonfirmasi wartawan pada Jumat (18/11/2022), Arya mengatakan dana tersebut akan masuk ke APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Menurut dia, ADB menilai reformasi struktural BUMN di tengah pandemi, serta semua langkah-langkah transformasi yang dilakukan oleh BUMN sebagian besar berhasil.

Baca juga: ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Jadi 5,2 Persen

“Jadi dana itu tidak diberikan ke Kementerian BUMN. Jadi ke APBN. Ini adalah kontribusi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN ke BUMN-BUMN yang sudah melakukan transformasi sehingga mereka (ADB) menghargai,” kata Arya.

Arya memastikan dana sebesar Rp 7,8 triliun itu bukan untuk dana proyek Kementerian BUMN. Dana yang diberikan tersebut merupakan apresiasi atas keberhasilan BUMN melakukan transformasi selama ini.

“Jadi, itu bukan proyek, bukan dana proyek, itu dana program dan bukan langsung ke BUMN dan merupakan bagian dari penghargaan mereka terhadap langkah yang dilakukan oleh BUMN, termasuk transformasi,” tegas dia.

Baca juga: ADB Beri Pinjaman Rp 7,8 Triliun untuk Dukung Reformasi BUMN di indonesia

Sebelumnya diberitakan, ADB menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai 500 juta dollar AS untuk mendukung reformasi BUMN di Indonesia.

Pinjaman tersebut akan mencakup subprogram pertama di bawah Program Reformasi Badan Usaha Milik Negara (State-Owned Enterprises’ Reform Program), yang akan membantu Indonesia untuk meningkatkan efisiensi dan resiliensi BUMN, serta memperkuat kerangka tata kelola perusahaannya.

Yurenda Basnett, Spesialis Manajemen Publik Senior ADB untuk Asia Tenggara mengatakan, agar dapat memberikan nilai yang lebih besar bagi masyarakat, kelemahan struktural BUMN harus diatasi.

“BUMN dapat berperan sangat penting dalam mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19 yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Yurenda Basnett.

Baca juga: BUMN Investasi Singapura Temasek Rugi Rp 4,3 Triliun, Imbas Bursa Kripto FTX Bangkrut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com