Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas: Reindustrialisasi Jadi Kunci Penting Transformasi Ekonomi RI Pasca Pandemi

Kompas.com - 21/11/2022, 16:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com – Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengajak pemangku kepentingan untuk menyusun kembali strategi dalam rangka reindustrialisasi, karena jadi bagian dalam rencana jangka panjang nasional.

"Jadi, tidak masuk di renstra industri, tetapi menempatkan industri dalam peta Indonesia, makro Indonesia, untuk percepatan pembangunan, untuk kesejahteraan. Hari ini, kita akan lihat, bagaimana mendorong kerja sama seperti ini," katanya dalam sambutan pembukaan acara Indonesia Development Forum (IDF), di Bali, Senin (21/11/2022).

"Misalnya, kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung. Kemudian, juga peluncuran hasil kerja sama master plan antara Kementerian PPN/Bappenas dengan PT Telkom," lanjut dia.

Baca juga: Dorong Pendanaan untuk Proyek SDGs, Bappenas Tawarkan Investasi Skema Pembiayaan Campuran

Menurutnya, reindustrialisasi akan menjadi kunci penting transformasi ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, peningkatan share industri pengolahan terhadap produk domestik bruto juga menjadi prioritas.

"Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru, yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian, juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja berubah dan demikian juga cara pembiayaan juga berubah," kata Suharso.

Selain itu, Kementerian PPN/Bappenas juga menggandeng para para diaspora untuk terlibat dalam hal reindustrialisasi.

"Itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dengan mengusung tema yang aduhai sekali, 'The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation', saya ajak kita semua untuk mencurahkan, memberikan apa yang terbaik yang kita miliki dalam rangka meningkatkan efektivitas kebijakan pembangunan industri ke depan, dalam jangka menengah maupun panjang," ucap Suharso.

Baca juga: Kepala Bappenas: Negara Bisa Raup 2 Triliun Dollar AS Tiap Tahun dari Kekayaan Laut

Indonesia Development Forum (IDF) merupakan wadah bagi berbagai pelaku pembangunan di Indonesia untuk berkumpul dan bertukar gagasan serta pemikiran. Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, IDF telah menjadi sebuah forum utama untuk mendiskusikan solusi atas isu-isu pembangunan di Indonesia seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kesempatan kerja.

Melalui berbagai sesi interaktif, forum ini mendorong pemikiran dan pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia. IDF 2022 berfokus pada pembangunan industri di Indonesia yang diharapkan dapat menginspirasi pembicara dan peserta IDF untuk memikirkan gagasan-gagasan baru tentang peningkatan kapasitas industri di Indonesia di masa depan dalam menciptakan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki (SDA dan SDM), serta merespons perkembangan pasar yang dinamis dan siklus perkembangan teknologi yang berlangsung makin cepat.

Hasilnya diharapkan dapat melengkapi, memperkuat, dan meningkatkan efektivitas kebijakan pembangunan industri yang ada sehingga mampu mendorong transformasi sosial dan ekonomi di Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.

Baca juga: Dukung Startup, Bappenas Bakal Petakan Penggunaan Teknologi Hijau di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com