Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Ekonomi Global Buat Perusahaan Teknologi Ramai-ramai Lakukan PHK

Kompas.com - 21/11/2022, 21:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan teknologi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif. Mulai dari Shopee, TaniHub, hingga teranyar RuangGuru dan GoTo memutuskan untuk melakukan perampingan guna menekan biaya operasi perusahaan.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, salah satu penyebab fenomena PHK di industri teknologi saat ini ialah kondisi perekonomian global yang tidak menentu. Perlambatan laju perekonomian hingga ancaman resesi global, dinilai berdampak nyata terhadap industri teknologi.

"Banyak yang meramalkan 2023 ekonomi akan gelap, krisis berat ini memberikan dampak bagi startup untuk bersiap-siap menghadapi 2023," kata dia, kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Soal PHK Massal di Startup, Komut Telkom: Tidak Ada Bisnis 100 Persen Untung Terus

Selain itu, Heru bilang, saat ini yang dialami sebagian startup di Indonesia adalah terjadinya pengurangan investasi dari investor di luar negeri. Para investor ini sudah mulai mengharapkan investasi yang mereka tanamkan kembali dan ditambah tidak ada lagi investasi baru.

Oleh karena itu, lanjut Heru, perusahaan rintisan di Indonesia mau tidak mau harus menjalankan usaha dengan lebih efisien dan mencari model pendanaan baru. Menurutnya, efisiensi yang dilakukan startup salah satunya melalui pemangkasan karyawan.

Baca juga: Alasan di Balik PHK Karyawan Jasindo, Manajemen: Untuk Perbaikan SDM

Adapun efisiensi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan yang memiliki mitra seperti GoTo, dinilai bisa membantu keberlangsungan ekosistem dan mitra yang ada di dalamnya. Selain itu, dengan lebih efisien maka langkah perusahaan dalam menjaga pangsa pasar maupun memperluas layanannya dapat lebih terbuka.

“Dengan adanya efisiensi atau mengurangi karyawannya, perusahaan bisa lebih efisien dalam menjalankan bisnisnya," katanya.

Sementara itu, Ekonom Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha mengatakan, sejatinya langkah efisiensi oleh berbagai perusahaan teknologi atau startup sudah dilakukan sejak awal tahun. Hal itu dapat dilihat dari promosi atau insentif yang dijalankan oleh perusahaan tersebut mulai berkurang.

“Jadi berbagai langkah efisiensi sebenarnya sudah dilakukan sebelum mereka mengurangi jumlah pekerja. Sehingga efisiensi ini memang cara yang paling realistis agar perusahaan sustainable,” ucap Farras.

Baca juga: Penjelasan CEO Ruangguru soal PHK Ratusan Karyawan, Akui Gagal Antisipasi Situasi Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com