Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Tantangan Ekonomi, Pengamat: UMKM Perlu Masuk Rantai Pasok Global

Kompas.com - 22/11/2022, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah dalam mendorong pelaku koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan industri mikro dan kecil untuk masuk ke dalam rantai pasok global mendapatkan pandangan dari sejumlah ekonom dan pelaku industri.

Sistem rantai pasok global yang inklusif dipandang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Upaya ini merupakan salah satu dari empat rekomendasi Satuan Tugas B20 untuk Perdagangan dan Investasi kepada para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Baca juga: Sandiaga: 200 UMKM Sukses Naikkan Omzet hingga 89,5 Persen Lewat Program Gernas BBI

Pengamat usaha mikro dan kecil Handy Setyawan mengatakan, rekomendasi ini sangat tepat, mengingat partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok global masih minim, yakni sekitar 4,1 persen.

Angka tersebut lebih rendah ketimbang Malaysia yang sudah mencapai 46,2 persen, Thailand 29,6 persen, Vietnam 20,1 persen, dan Filipina 21,4 persen.

"Rekomendasi ini merupakan milestone dari komitmen pemerintah untuk mengembangkan sektor UMKM di Indonesia. UMKM merupakan sektor yang terbukti mampu bertahan di masa krisis, baik itu krisis moneter 1998, krisis keuangan 2008, hingga pandemi Covid-19," ujar alumni jurusan Hukum Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dalam siaran pers, Selasa (22/11/2022).

Menurut dia, rekomendasi ini semakin relevan di tengah dinamika dunia yang menghadapi ketidakpastian global, potensi resesi akibat kenaikan sejumlah komoditas, dan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

Baca juga: UMKM Digital Dapat Pendanaan 90 Juta Dollar AS Berkat G20 di Bali

Handy menambahkan, hal yang paling dibutuhkan para pelaku UMKM saat ini adalah peningkatan akses pemodalan.

Selain itu digitalisasi juga diperlukan guna menyesuaikan perubahan pola konsumsi pasca pandemi Covid-19.

Senada, pengamat ekonomi dan Direktur CELIOS (Center of Economics and Law Staudies) Bhima Yudhistira mengatakan, sektor UMKM berperan penting dalam digitalisasi dalam pemulihan perekonomian nasional.

Menurut Bhima, dengan semakin banyak UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital, semakin tinggi pula inklusivitas keuangan.

Ia juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap UMKM secara berkelanjutan.

"Pendampingan secara berkelanjutan, serta mendorong investasi akses internet dapat menjadi solusi atas kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM," tandas dia.

Baca juga: G20 Jadi Kesempatan RI Dorong Investor untuk Investasi di UMKM Dalam Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com