Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Kompas.com - 23/11/2022, 11:47 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Ikan lele telah menjadi salah satu lauk yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Tak hanya harganya cukup ekonomis, ikan lele tinggi akan zat gizi yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Dikarenakan cukup tingginya minat masyarakat akan ikan lele ini, bisnis pembudidayaannya pun cukup menarik untuk dilakukan. Membudidayakan ikan lele cukup mudah, bahkan bisa bisa dilakukan di kolam terpal apabila terkendala lahan.

Selain itu, budidaya ikan lele di kolam terpal juga tak begitu membutuhkan modal besar. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Lantas, bagaimana tips untuk membudidayakan ikan lele di kolam terpal?

Baca juga: 5 Tips Memilih Investasi yang Aman, Apa Saja?

Tips budidaya ikan lele di kolam terpal

Disadur dari laman resmi Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Barat, pembudidayaan ikan lele di kolam terpal dimulai dari konstruksi kolam, pemilihan benih, penebaran benih, pengaturan kualitas air, pangan, hingga pengendalian hama dan penyakit.

1. Kolam

Pembuatan kolam terpal bisa dilakukan di pekarangan atau halaman rumah. Pembudidayaan di kolam terpal memiliki keuntungan terhindar dari hewan pemangsa.

Sebelum menggunakan kolam terpal, Anda dapat mencuci bagian dalam menggunakan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang bisa membunuh benih ikan. Bilas bersih terpal dan keringkan selama satu hari, lalu isikan air hingga 20 cm.

Setelah kolam telah terisi air, diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut agar menjadi tempat pertumbuhan fitoplankton.

Air yang telah dibiarkan selama satu pekan, masukkan daun-daunan seperti daun singkong atau pepaya agar air berwarna hijau. Air hijau mencegah bau yang disebabkan penguapan air kolam.

Saat ikan berangsur dewasa, tambahkan air hingga mencapai 80 cm. Dikarenakan terjadi penguapan air kolam, lakukan 25 persen penambahan dan penggantian air.

Baca juga: 5 Tips Mengatur Gaji Biar Tak Cuma Numpang Lewat

2. Pemilihan benih

Terdapat beberapa ciri benih unggul yang bisa diperhatikan bagi para pembudidaya ikan lele, seperti:

  • Benih terlihat aktif melakukan oksigenasi
  • Gesit, agresif, dan cerah
  • Ukuran terlihat sama rata
  • Warna sedikit lebih terang

3. Penebaran benih

Anda dapat memilih benih 1000 lele dumbu/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci. Untuk ukuran 2x1x1 meter, jika budidaya dilakukan dalam kuota besar, maka penebaran benih diakumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan di atas.

Perlu digarisbawahi, benih yang baru dibeli jangan langsung dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya. Melainkan, benih harus melalui tahap peredaman yang bisa menyesuaikannya dengan air di kolam habitat untuk ikan dibudidaya.

Adapun langkah-langkah penebaran benih dilakukan sebagai berikut:

  • Siapkan bak atau ember
  • Masukkan air kolam yang akan dijadikan budidaya ikan ke dalam ember atau bak
  • Masukkan benih lele yang akan ditebar
  • Diamkan selama kurang lebih 30 menit dengan tujuan agar benih ikan melakukan penyesuaian dengan air kolah bakal budidaya, dan untuk menghilangkan stres ikan setelah dipindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk ke habitat baru
  • Setelah 30 menit benih dapat ditebar ke dalam kolam, baik kolam tanah maupun kolam terpal.

Baca juga: 4 Tips Atur Keuangan Hadapi Dampak Inflasi, Apa Saja?

Penebaran benih baik dilakukan saat pagi atau malam hari, dikarenakan kondisi air relatif stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9-12 cm. Sortir dilakukan agar ikan lele yang lebih kecil akan sulit mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com