Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RMKE Bidik Potensi Angkutan Bongkar Muat Batu Bara Melalui Kereta Api

Kompas.com - 23/11/2022, 17:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten pertambangan yang bergerak di sektor batu bara, PT RMK Energy Tbk (RMKE) membidik potensi angkutan batu bara melalui kereta api.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memudahkan proses angkutan dan bongkar muat batu bara yang selama ini dinilai kurang efektif, karena menggunakan truk.

Sebelumnya, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2021 ini telah membangun stasiun bongkar muat di Gunung Megang, Muara Enim, Sematera Selatan.

Vincent Saputra Finance Director RMKE mengatakan, mengangkut batu bara dengan kereta jauh lebih murah daripada menggunakan truk.

Baca juga: RMK Energy Catatkan Laba Bersih Rp 141,8 Miliar pada Semester I-2022

Dia bilang, dengan kereta api, tarif yang dibebankan adalah Rp 670-Rp 720 per ton per km, sementara menggunakan truk Rp 1.600 – Rp 2.000 per ton per km.

Selain itu, klien juga lebih mudah dalam melakukan bongkar muat dengan train loading system (TLS), yang tentunya berbeda dengan pengangkutan dengan truk yang dilakukan secara konvensional.

“Selain itu dari segi volume, pengangkutan batu bara dengan kereta api memuat 2.800 ton per kereta, sementara dengan truk hanya 30 ton per truk,” kata Vincent di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Volume Batu Bara Meningkat, Laba RMKE Meroket 153,9 Persen Kuartal III-2022

Vincent menilai potensi kereta api untuk sarana angkutan batu bara memiliki peluang di masa depan, sehingga pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan itu. Saat awal pembangunan di tahun 2016, kereta api yang beroperasi ada 1, tapi saat ini sudah ada 15, dengan jumlah stasiun bongkar muat sebanyak 4 stasiun.

“Sumsel ini cadangan batu baranya banyak, problemnya adalah batu bara ini enggak bisa keluar, karena infrastrukturnya belum memadai. Termasuk jalan raya, yang kemacetannya parah, dan kedepan ini enggak digunakan lagi. Kita melihat jangka panjang, pasti kereta api,” ujar Vincent.

Baca juga: Didorong Kenaikan Harga Batu Bara, Laba Bersih RMK Energy Tumbuh 64 Persen

 


Adapun beberapa perusahaan batu bara yang merupakan salah satu klien RMKE, seperti Adaro Energy, Baramulti dan banyak lagi. Untuk memaksimalkan proses logistik RMKE juga membangun jalan.

“Semua bermuara ke Sungai Musi. Kita ada sinergi dengan KAI, KAI enggak usah bangun stasiun bongkar muat, KAI diuntungkan dari angkutan, dan kami diuntungkan dari jasa bongkar. Jadi sama-sama menguntungkan,” ungkap dia.

Baca juga: Kementerian ESDM Targetkan Gasifikasi Batu Bara ke DME Beroperasi pada 2027

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com