Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur
PNS Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan

Analogi Rumput dan Pohon: UMKM Vs Perusahaan Besar

Kompas.com - 24/11/2022, 18:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELAKANGAN ini ramai terdengar sejumlah perusahaan besar dan start up seperti GOTO, Ruangguru, Twitter, Meta, Microsoft, dan lainnya mulai memangkas jumlah karyawannya.

Di Indonesia menurut Katadata, setidaknya terdapat 14 perusahaan strat up teknologi yang melakukan pengurangan jumlaha karyawan, yaitu Sirclo, Ruangguru, GOTO, GrabKitchen, Xendit, Binar Academy, Tokocrypto, Shopee, Zenius, Lummo Shop, MPL, Pahamifi, LinkAja, dan JD.ID (katadata.co.id, 23 November 2022).

Lebih lanjut, selain perusahaan di atas, terdapat pula Indosat dan Bananas Indonesia yang juga melakukan PHK (finance.detik.com, 29 Oktober 2022).

Secara umum, mereka menyampaikan bahwa dampak dari gejolak ekonomi global dan situasi geopolitik dunia menjadikan mereka harus berbenah dan melakukan efisiensi perusahaan.

Namun, hal yang sedikit kontradiktif adalah mengapa PHK banyak terjadi di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi RI yang sedang mengalami perbaikan di kisaran angka lebih dari 5 persen tahun 2022 ini?

Fenomena “bakar uang”

Gejolak ekonomi global memang sedang ramai diperbincangkan. Selain situasi gejolak geopolitik Rusia – Ukraina, penyebab utama resesi ekonomi adalah adanya kenaikan suku bunga acuan dari beberapa bank sentral di negara-negara maju, yang kemudian berefek pada meningkatnya beban bunga pinjaman di bank umum.

Sementara itu, kita ketahui bersama bahwa perusahaan-perusahaan besar tentu masih sangat bergantung pada investasi dan pinjaman bank untuk modal usaha mereka.

Bagi perusahaan-perusahaan start up teknologi yang kebanyakan bercita-cita menjadi unicorn dan decacorn dalam waktu singkat, yang terjadi adalah mereka terlalu banyak “membuang modal” pada sektor promosi dan pemasaran atau “bakar duit” (cnbcindonesia.com, 21 November 2022).

Cita-cita untuk tumbuh menjadi “pohon besar” dengan skema arus kas negatif tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan-perusahaan ini, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dikala suku bunga kredit meningkat tajam, maka investasi yang pada tahun-tahun sebelumnya berbunga rendah, kali ini justru menjadi buah simalakama.

Tidak mengambil kredit (investasi dari luar) perusahaan kekurangan modal dan cash flow. Namun jika menambah kredit, maka akan memberatkan beban pembayaran pinjamannya.

Beban gaji, tunjangan, dan lain-lain yang melekat pada karyawan tentu juga tidak murah terutama bagi perusahaan-perusahaan padat karya.

Apalagi ada informasi mengenai kenaikan upah minimum yang ditetapkan pemerintah pada tahun depan. Maka, pilihan melakukan PHK karyawan menjadi salah satu opsi, meski berat dilakukan, tetapi tetap harus dijalankan oleh perusahaan.

Pemerintah tidak tinggal diam

Namun demikian, pemerintah juga tidak tinggal diam melihat fenomena ini. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi sebagai bagian dari langkah pemerintah menghadapi resesi.

Pertama, stimulus pada program-program padat karya dan UMKM untuk menyerap tenaga kerja termasuk yang terkena PHK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com