Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Sanksi Negara G7 terhadap Rusia, Harga Minyak Dunia Turun

Kompas.com - 25/11/2022, 09:01 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (24/11/2022) waktu setempat, atau Jumat pagi waktu Indonesia/WIB. Pergerakan harga minyak dibayangi oleh pertimbangan pembatasan harga minyak Rusia oleh negara G7.

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) turun 0,5 persen, masing-masing menjadi 84,98 dollar AS per barrel, dan 77,59 dollar AS per barrel.

Dengan pembatasan harga minyak Rusia, banyak negara khawatir akan mengganggu pasokan minyak mentah. Di sisi lain, persediaan bensin AS yang cukup besar, menambah tekanan harga minyak.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Usai OPEC Bantah Akan Naikkan Produksi

Rencananya, negara G7 akan menetapkan batasan harga untuk minyak Rusia, yang diperkirakan akan berada di atas harga rata-rata harga minyak Rusia saat ini.

Seorang pejabat Eropa mengungkapkan, negara G7 melihat batas atas minyak Rusia di kisaran 65-70 dollar AS per barrel. Namun, pemerintah Uni Eropa belum sepakat mengenai hal tersebut.

Analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar mengatakan, kisaran 65-70 dollar AS per barrel akan lebih tinggi dari perkiraan pasar. Hal tersebut dinilai akan menyebabkan risiko terganggunya pasokan global.

“Jika UE menyetujui batas harga minyak 65-70 dollar AS per barrel pekan ini, kami melihat risiko penurunan perkiraan harga minyak kami sebesar 95 dollar AS per barrel kuartal ini,” kata Dhar.

Baca juga: OPEC Bikin Harga Minyak Dunia Kembali Turun, WTI Melemah ke Level 78 Dollar AS

Pemerintah UE rencananya akan melanjutkan pembicaraan pada Kamis malam atau Jumat, terkait dengan penetapan batasan harga minyak Rusia.

Tekanan harga minyak juga dipengaruhi oleh persediaan bensin dan sulingan AS telah meningkat secara substansial minggu lalu. EIA mengungkapkan, kenaikan tersebut meredakan kekhawatiran tentang pengetatan pasar.

Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS turun 3,7 juta barrel dalam sepekan, atau hingga 18 November 2022 menjadi 431,7 juta barrel.

Sementara itu, Chevron telah memenangi persetujuan AS untuk memperluas operasi di Venezuela dan melanjutkan perdagangan minyaknya.

Ini terjadi setelah Pemerintah Venezuela dan oposisi melanjutkan pembicaraan politik terkait dengan pelonggaran sanksi minyak AS terhadap negara OPEC.

Sementara itu, China masih berjuang melawan Covid-19 dan memberlakukan lebih banyak pembatasan. Hal ini menambah kekhawatiran investor tentang ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com