Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Erick Thohir soal Vaksin IndoVac: Efek Sampingnya Tidak Mengkhawatirkan

Kompas.com - 25/11/2022, 09:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, vaksin buatan PT Bio Farma (Persero) memiliki efek sampaing yang tidak mengkhawatirkan dibandingkan dengan vaksin lainnya.

Dalam acara IdeaFest 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022), Erick mengatakan, vaksin IndoVac diproduksi berdasarkan protein rekombinan, dan bukan vaksin yang dibuat dengan mematikan virus, sehingga aman digunakan.

“Kita harus memprioritaskan vaksin kita sendiri. Ini kan protein rekombinan, kalau Sinovac itu kan virus yang dimatikan. Kalau protein rekombinan, artinya protein tersebut dikembangkan, dan efek sampingnya ini baik, tidak menghkawatirkan,” kata Erick.

Baca juga: Bio Farma Sebut Kualitas IndoVac Bersaing dengan Vaksin Buatan AS

Erick mengungkapkan, dari beberapa penelitian yang ia baca, beberapa vaksin ada yang memiliki efek samping jangka panjang. Ia merinci, efek samping tersebut, bahkan bisa berpotensi menyebabkan penyakit jantung hingga kanker.

“Sekarang juga ada data research yang menyebutkan, vaksin dengan metode “titik-titik” di beberapa negara (saya enggak mau sebutkan negaranya), ada efek sampingnya. Misalnya, pada anak muda terkena jantungnya, atau tingkat antibodi untuk kanker menurun, jadi penderita kanker naik,” ungkapnya.

Baca juga: Bio Farma Siapkan 20 Juta Vaksin Tahun Ini Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19

Erick memastikan vaksin buatan perusahaan BUMN tersebut aman digunakan untuk 276 juta masyarakat di Indonesia. Bahkan, efek sampingnya bisa diprediksi hingga 10 – 20 tahun kedepan.

“Kita harus hadir dengan vaksin yang aman. Kita juga mendorong terus kerja sama-kerja sama, seperti dengan Inggris melalui pengembangan vaksin hemophilia,” lanjut dia.

Baca juga: Erick Thohir soal Indovac: Sejak Awal Saya Yakin RI Bisa Produksi Vaksin Covid-19


Sebagai informasi, Bio Farma sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Inggris dalam pengembangan vaksin hemophilia. Ini dilakukan mengingat 600.000 manusia di seluruh dunia mengalami perubahan pada DNA darahnya.

“Kerja sama dengan Inggris, produksinya di Indonesia. Semoga Indonesia bisa menjadi hub produksi vaksin di dunia. Kita jangan jadi market saja, harus mulai jadi pemain,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com