Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Cerdas Berinvestasi untuk Generasi Sandwich

Kompas.com - 25/11/2022, 16:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi generasi sandwich tidaklah mudah karena memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup orangtua dan anak-anaknya. Namun bukan berarti tidak ada cara cerdas untuk menjalaninya.

PR and Corporate Communication Lead Bibit William mengatakan, meski di satu sisi memiliki tanggungan yang tidak ringan, tapi di sisi lain para generasi sandwich juga memiliki impian dan tujuan keuangan yang sedang mereka bangun dan coba wujudkan.

Untuk itu dia berbagi 4 tips investasi bagi generasi sandwich agar tetap bisa memenuhi kebutuhan generasi atas dan generasi bawah sekaligus mewujudkan impian diri sendiri. Berikut tipsnya:

Baca juga: Konsisten Berinvestasi, Salah Satu Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich

1. Memilih platform investasi yang telah berizin dan diawasi OJK

Tips pertama tentu Generasi Sandwich harus memilih platform investasi yang telah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar tidak terjebak dalam investasi bodong yang berujung merugikan.

Dia bilang, salah satu aplikasi investasi yang berizin dan diawasi OJK ialah Bibit.

"Karena berinvestasi itu bukan hanya persoalan satu dua hari, masyarakat membutuhkan mitra yang kredibel dan terpercaya untuk membantu mereka," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

2. Mengetahui profil risiko

Lantaran generasi sandwich sibuk memikirkan keluarga mereka, terkadang mereka lupa atau bahkan tidak tahu seperti apa profil risiko mereka atau instrumen investasi apa yang paling optimal dengan tujuan keuangan mereka.

Selain mencari tahu sendiri, Generasi Sandwich juga dapat meminta bantuan ahli untuk mengetahui seperti apa profil risiko diri sendiri. Saat ini banyak lembaga keuangan seperti bank atau platform investasi yang menyediakan layanan konsultasi investasi untuk nasabahnya.

Baca juga: Memutus Rantai Generasi Sandwich dengan Pengelolaan Keuangan yang Baik, Seperti Apa?

3. Memiliki tujuan dan jangka waktu investasi

Dalam investasi juga diperlukan tujuan agar dapat memperkirakan instrumen investasi yang akan dipilih dan mengetahui jangka waktu investasi. Pasalnya, tiap produk investasi memiliki imbal hasil yang berbeda untuk jangka waktu yang berbeda.

4. Tentukan akan berinvestasi konvensional atau syariah

Tidak hanya produk simpanan, saat ini produk investasi juga ada yang menggunakan prinsip syariah seperti reksadana syariah, saham syariah, sukuk syariah, dan sebagainya.

Dengan demikian, generasi sandwich yang sebelumnya tidak mau berinvestasi karena khawatir bertentangan dengan prinsip syariah, kini dapat memilih produk investasi syariah.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 7 dari 10 Responden adalah Generasi Sandwich

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com