Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Biaya Dana, BTN Fokus Tingkatkan Margin Bunga Bersih

Kompas.com - 30/11/2022, 20:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) fokus meningkatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dengan melakukan perbaikan struktur dana serta menggenjot produk pembiayaan bermargin tinggi (high yield margin).

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra dalam pertemuan dengan media massa, Rabu (30/11/2022).

Nofry memaparkan, NIM BBTN pada akhir September 2022 mencapai 4,51 persen, naik signifikan dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat 3,52 persen.

“Kami akan fokus meningkatkan NIM dengan menurunkan biaya dana dan mengeluarkan produk high yield margin,” kata dia.

Baca juga: Menakar Prospek BBTN Jelang Rights Issue

Dalam menurunkan biaya dana, BBTN fokus pada pengembangan dana murah melalui produk tabungan dan giro (current account saving account/CASA). Hal ini berkat transformasi cabang yang dilakukan oleh BBTN sejak 2019 lalu.

"Jadi cabang saat ini fokus untuk jualan baik funding maupun lending. Dulu cabang KPI-nya (key performance indicator) tidak fokus terhadap jualan, karena juga ngurusin operasional. Mulai dari procurement sampai analisa kredit," ucapnya.

BTN saat ini juga melakukan transformasi digital dengan BTN Mobile. Ada sekitar 375 fitur yang telah ditambahkan ke dalam BTN Mobile untuk memudahkan transaksi perbankan dan memberikan customer experience yang lebih baik.

BTN juga tercatat sedang dan telah mengembangkan tabungan bisnis yang diperuntukkan untuk transaksi perbankan para pelaku usaha. Produk ini diharapkan menggaet dana developer yang selama ini sudah menjadi nasabah kredit, tapi masih menggunakan bank lain untuk transaksi bisnis.

Sebagai informasi, produk tabungan dan giro (CASA) BBTN tumbuh 18,7 persen secara year on year menjadi Rp 143,59 triliun pada akhir September 2022. CASA berkontribusi 45 persen terhadap total DPK senilai Rp312,84 triliun.

Kenaikan dana murah tersebut berhasil menekan biaya dana atau cost of fund pada akhir September 2022 menjadi 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen.

Untuk menggenjot produk bermargin tinggi sendiri, BTN getol memasarkan produk Kredit Agunan Rumah (KAR) atau dikenal sebagai KPR Top Up. Produk ini bagi nasabah eksisting BTN yang ingin melakukan top up plafon pinjaman untuk kebutuhan usaha ataupun renovasi rumah.

Menurut Nofry, potensi pasar untuk KPR Top Up sangat besar karena ada 500.000 sampai 600.000 nasabah KPR BTN yang sudah menjalani 10 tahun cicilan. Nasabah tersebut terekam memiliki kinerja cicilan yang bagus sehingga layak untuk dibiayai kembali.

Baca juga: Laba Bersih BTN Kuartal III-2022 Melonjak 50,11 Persen Jadi Rp 2,28 Triliun

Dia mengatakan, produk high yield margin lainnya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini portofolio KUR BBTN masih di kisaran Rp 500 miliar-Rp 600 miliar dan akan ditingkatkan sekitar 6 kali lipat menjadi Rp 3 triliun.

Pada kesempatan yang sama Nofry memproyeksi BTN bisa meraih laba bersih hingga Rp 3 triliun hingga akhir 2022 atau naik 26,58 dibandingkan tahun lalu..

"Laba akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp 2,9 triliun hingga Rp 3 triliun," ujar Nofry.

Adapun hingga Oktober 2022, laba bersih Bank BTN mencapai Rp 2,49 triliun melesat 44,43 persen  dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 1,72 triliun.

Dari Laporan Keuangan Bulanan Bank BTN yang dikutip Selasa (29/11), pencapaian tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan baik dari bunga maupun pendapatan berbasis komisi (fee based income). Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BBTN melesat 29,81 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 12,66 triliun. Sedangkan DPK BTN per Oktober 2022 meningkat 1,92 persen yoy menjadi Rp314,65 triliun. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan struktur DPK sehingga biaya dana bisa ditekan.

Baca juga: Syarat dan Cara Pengajuan KPR Rumah Subsidi di Bank BTN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com