Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergerus 33,41 Persen, Laba Bersih Indofood CBP pada kuartal III-2022 Capai Rp 3,31 Triliun

Kompas.com - 01/12/2022, 08:05 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten produsen barang konsumen, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, mencatatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III-2022. Penurunan ini terjadi meskipun pendapatan penjualan perusahaan meningkat.

Dilansir dari dokumen laporan keuangan perusahaan, emiten dongen kode saham ICBP itu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,31 triliun. Angka ini menyusut 33,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,97 triliun.

"Kami akan terus berupaya menjalankan strategi dengan baik serta beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi berbagai tantangan," ujar Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim, dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Bank Muamalat Raup Laba Bersih Rp 31,61 Miliar di Kuartal III-2022

Penyusutan laba emiten Grup Salim itu terjadi meskipun pendapatan penjualan neto meningkat 14,75 persen secara tahunan menjadi Rp 48,91 triliun. Namun demikian, beban pokok penjualan terkerek lebih tinggi, yakni sebesar 21,53 persen secara yoy menjadi Rp 32,92 triliun.

Dengan demikian, laba bruto ICBP meningkat tipis 2,92 persen ke Rp 15,99 triliun. Kemudian, laba usaha tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp 9,55 triliun, ditopang oleh pertumbuhan penghasilan lainnya.

Akan tetapi, beban keuangan perusahaan tumbuh pesat, yakni sebesar 221,46 persen, menjadi Rp 4,25 triliun. Ini kemudian menggerus laba sebelum beban pajak penghasilan menjadi Rp 5,49 triliun dari Rp 7,69 triliun.

Baca juga: Gandum Mahal, Indofood Kembangkan Mi Instan Berbahan Sorgum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com