Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani Kerap Dapat Tagihan Besar dari Bos Pertamina dan PLN

Kompas.com - 02/12/2022, 11:11 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dirinya kerap mendapat tagihan besar dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Khususnya dari Pertamina, Kemenkeu mendapatkan tagihan yang besar. Hal ini seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia di atas harga minyak mentah Indonesia (ICP) sehingga harus dilakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

"Tahun ini kita menaikkan lebih dari tiga kali lipat subsidi dan kompensasi BBM pada saat harga BBM naik di atas 100 dollar AS. Sekarang ada double ICP-nya di atas 100 dollar. Kursnya juga relatif di atas asumsi APBN yang Rp 14.750," papar Menkeu dalam agenda Kompas100 CEO Forum, Jumat (2/12/2022).

"Inilah yang menyebabkan kenapa tagihan ini, Pak Darmo (Dirut PLN) ada di sini (Istana Negara), Bu Nike (Dirut Pertamina) enggak ada ya di sini ya, dua orang ini yang nagih ke saya banyak banget sampai di atas Rp 500 triliun," lanjut dia.

Baca juga: Luhut Sebut Motor Listrk Bakal Disubsidi Rp 6,5 Juta, Sri Mulyani: Dibahas Dulu

Sri Mulyani bilang, tagihan tersebut tetap harus dibayarkan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas dua BUMN tersebut tetap berjalan serta memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Itu untuk menjaga dua BUMN (Pertamina dan PLN) tetap jalan, masyarakat tetap terjaga daya belinya karena shock yang terjadi dari luar tidak terus ke masyarakat," jelas dia.

Mengenai harga minyak mentah dunia pada tahun depan (2023), dirinya masih memantau perkembangan situasi global. Seperti adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang kini belum berakhir.

"Harga ICP ini tahun depan masih akan kita lihat. Dinamikanya luar biasa sekali. Ada pertemuan OPEC, kemungkinan terjadi perangnya (Rusia dan Ukraina) akan terus atau tidak, kemudian sekarang manuver dari G7 untuk melakukan price cap terhadap oil. Ini semuanya akan memengaruhi asumsi harga minyak kita tahun depan, yang nanti akan menentukan berapa besar ICP itu memengaruhi harga listrik dan harga BBM kita," papar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana di Bank Dunia ini juga bilang, pada tahun depan, pemerintah tetap konsisten terhadap peralihan menuju energi yang ramah lingkungan. Kendati demikian, ada ketidakpastian global yang bakal memengaruhi.

"Di saat yang sama, kita tetap mem-persue atau meneruskan policy mengenai transisi energi menuju energi hijau. Jadi dalam kondisi guncangan kita juga tidak kehilangan visi jangka menengah panjang kita untuk menjadi negara yang akan makin komit terhadap pertumbuhan ekonomi, tapi makin hijau," ucap Menkeu Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Khawatir, Banyak Warga RI yang Menua tapi Tetap Miskin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com