Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ungkap Persiapan BUMN Hadapi Potensi Resesi 2023

Kompas.com - 05/12/2022, 16:27 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan persiapan menghadapi potensi resesi ekonomi global di tahun 2023. Hal ini disampaikan Erick dalam rapat kerja bersana Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (5/12/2022).

“Isu resesi ke depan, kalau keuangan, kita sudah lakukan stress test untuk semua perusahaan BUMN. Karena itu, kita terus mendorong efisiensi. Karena kita ingin ada cash,” kata Erick.

Erick mengungkapkan, pihaknya mendorong efisiensi di perusahaan BUMN. Misalnya BUMN Karya yang diharapkan bisa memastikan kondisi cash flow-nya di tahun depan, dengan membatalkan pembelian tanah untuk transaksi yang belum terlunasi.

Baca juga: KPPU Siapkan 4 Strategi Hadapi Resesi Global Tahun Depan

“Beberapa BUMN Karya yang sudah punya kesepakatan beli-beli tanah, itu saya minta kalau bisa dibatalkan, dan uangnya dibalikin. Jadi daripada bikin lagi kawasan properti, ini project doang,” ujar Erick.

“Untuk project-project yang sudah kita bayarkan, misalkan yang sepertiganya sudah dibayarkan, dan kemudian masih kurang pembayarannya. Ya sudah, batal saja, lebih baik uangnya dibalikin,” sambung mantan Presiden Inter Milan itu.

Erick bilang, beberapa partner BUMN juga berkenan untuk membatalkan pembelian (tanah) untuk mendorong kas perusahaan, karena potensi resesi di tahun depan yang membayangi dan tidak bisa dipastikan.

Baca juga: Hadapi Potensi Resesi 2023, Zurich Yakin Industri Asuransi Tetap Tumbuh


“Tinggal payung hukumnya, supaya kita semua pegang cash. Karena, kita tidak tahu kondisi ke depan sendiri mengenai cash flow masing-masing perusahaan ini seperti apa,” ungkapnya.

Di sisi lain, Erick juga mendorong agar pendanaan perusahaan BUMN tidak tergantung pada dollar AS dengan menggunakan beberapa mata uang lainnya.

“Kita memang sudah dorong salah satu pinjaman agar tidak tergantung dollar AS, tapi ada juga namanya yang pakai mata uang lain, seperti Yen,” kata dia.

Baca juga: Hadapi Potensi Resesi 2023, Zurich Yakin Industri Asuransi Tetap Tumbuh

Di sektor pangan, Erick juga memastikan fokus BUMN bersama dengan Bulog, dan RNI untuk memastikan mana yang merupakan penugasan, dan mana yang merupakan market oriented. Sebagai offtaker, BUMN dinilai tidak dapat menggabungkan dua hal tersebut.

“Kami juga mendorong bagaimana pendanaan di Himbara dengan bunga murah. Supaya kalau jadi offtaker, tidak ada beban bunga yang menjadi masalah di pangan kita, (enggak mungkin) menjadi offtaker, tapi malah dapat bunga komersial,” kata dia.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, untuk BUMN Karya, seperti Waskita Karya (WSKT), sudah mendapatkan PMN sebanyak dua kali. PMN ini diharapkan bisa selesai di akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Baca juga: Jokowi Tak Bermaksud Menakut-nakuti Rakyat soal Resesi Global 2023

“Kita juga akan restrukturisasi pinjamannya, dan tahun 2023 diharapkan WSKT mulai perlahan stabil keuangannya, PR-nya cukup berat, dalam pembangunan tol misalnya. Jadi diharapkan Waskita bisa membaik di tahun 2024,” ucapnya.

Sementara itu, keuangan Adhi Karya (ADHI) juga diharapkan bisa sehat setelah pendanaan untuk proyek LRT di tahun 2023 selesai. Untuk Hutama Karya, juga diharapkan akan ada pengajuan PMN di tahun 2024, setelah penjualan beberapa ruas tol.

Sementara itu, keuangan Wijaya Karya (WIKA), dinilai masih tertatih karena ada kendala di proyek kereta cepat. Sehingga ia menilai butuh pemambahan PMN di tahun 2024.

"Kita ada beberapa opsi, seperti pengajuan PMN di 2024 untuk WIKA, atau untuk KAI (untuk beli saham WIKA di kereta cepat). Karena perpres terakhir, konsorsium ini dipimpin oleh KAI, bukan WIKA. Jadi kalau kontraktor selesai, kita akan ajukan pengambilalihan saham WIKA agar keuangannya tidak terbebani di tahun 2024,” kata dia

Baca juga: Apa Itu Resesi: Simak Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com