Menhan Madagaskar Temui Luhut Bahas Isu Keamanan Perairan Strategis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan sekaligus Menteri Luar Negeri Madagaskar, HE. Rakotonirina Leon Jean Richard di Bali, Senin (5/12/2022).

Pertemuan tersebut membahas isu kestabilan dan keamanan di wilayah perairan strategis. Adapun wilayah perairan strategis tersebut adalah Samudra Hindia.

"Tentu saja ini komitmen Indonesia untuk terus menjaga Samudra Hindia sebagai wilayah strategis bersama. Kepemimpinan Indonesia di Forum AIS ini jelas sangat diharapkan oleh negara-negara seperti Madagaskar," ucapnya dikutip melalui keterangan tertulis Kemenko Marves.

Baca juga: Luhut Minta Kementerian dan Lembaga Berpikir Out of The Box Promosikan Pariwisata RI

Kemudian, Luhut juga menyampaikan kepentingan Indonesia untuk membangkitkan kerja sama dengan negara-negara berkembang sebagai tindak lanjut rangkaian Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November yang lalu.

Menurut dia, ini akan memperkuat kerja sama negara selatan terutama bidang industri yang strategis, perdagangan, dan infrastruktur. Luhut pun bilang, Indonesia telah menunjukkan peran yang luar biasa dalam menangani berbagai persoalan global dalam Presidensi KTT G20.

Sementara itu, Menhan sekaligus Menlu Madagaskar, Rakotonirina menjelaskan, selama pertemuan membahas penjajakan kerja sama pengelolaan hutan dan sumber daya laut berkelanjutan.

Baca juga: Luhut Wanti-wanti Negara Lain Tidak Mendikte Indonesia

Termasuk terumbu karang, pendidikan atau pembangunan kapasitas sumber daya manusia, terutama mengenai laut dan pengelolaan sumber daya sektor maritim.

"Indonesia sudah sangat maju di sektor-sektor tersebut, kami (Madagaskar) sungguh perlu kerja sama di bidang pendidikan tentang laut," kata dia.

Secara politis, hubungan Indonesia dengan Madagaskar tergolong unik dengan adanya hubungan psikologis-historis antara kedua suku bangsa. Rakotonirina selama pertemuan diketahui fasih berbahasa Indonesia.

Baca juga: Di Forum AIS, Luhut Ajak 47 Negara Kepulauan Bangkit dari Pandemi