Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal PHK, Kemenperin Berharap Pabrik Aqua Danone di Solok Kembali Beroperasi Normal

Kompas.com - 05/12/2022, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginginkan agar pabrik Aqua Danone yang ada di Solok, Sumatera Barat bisa kembali beroperasi.

Lantaran pabrik Aqua Danone melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerja di sana sehingga memicu kemarahan oleh Bupati Solok yang langsung mendatangi pabrik tersebut.

"Kami ingin masalah hubungan industrial segera terselesaikan dengan baik. Masalah industrial ini telah berdampak terhadap utilisasi Aqua Solok saat ini hanya 20 persen. TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) penunjang industri AMDK juga terkena imbasnya," ucap Jubir Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif dalam siaran persnya, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Gelombang PHK Startup: Biaya Operasional, Dana Investor, hingga Pemenuhan Hak Karyawan

"Begitu dengan pekerja retail. Lebih dari itu, kami ingin agar pabrik Aqua Solok segera berproduksi untuk mendukung iklim investasi kondusif di Sumatera Barat," lanjut dia.

Kemenperin pun telah melakukan penelusuran lapangan ke PT Tirta Investama (Aqua) Solok untuk mengetahui permasalahan yang menimpa pabrik produsen air minum dalam kemasan (AMDK).

"Kedua belah pihak diharapkan untuk tetap mengikuti proses aturan yang berlaku dalam menyelesaikan perselisihan dan mencari jalan yang win-win solution dengan prinsip saling menghormati, sehingga tidak mengganggu proses produksi pabrik dan juga iklim investasi di Kabupaten Solok," kata Febri.

Pabrik Aqua Solok merupakan fasilitas AMDK ke-13 yang didirikan oleh Aqua Grup di Indonesia pada 20 Juni 2013. Pendirian pabrik ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air minum yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat Sumatera Barat.

Baca juga: Ini Salah Satu Penyebab Startup Lakukan PHK Massal

Pabrik Aqua Solok memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 155 orang, dengan utilitas produksi mencapai 60-75 persen. Pabrik ini memiliki tiga lini produksi, antara lain dua lini produksi galon dan satu lini produksi botol (600 mL dan 1500mL).

Kepala Pabrik Aqua Solok, Endro Wibowo mengatakan, perusahaan terus berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam operasionalnya dan terus menyediakan produk Aqua untuk memenuhi kebutuhan hidrasi konsumen di daerah sekitarnya.

"Kami percaya para pemangku kepentingan akan mendukung lingkungan investasi yang kondusif dan aman, sehingga kita bersama-sama dapat memberikan kontribusi lebih baik kepada Kabupaten Solok dan masyarakat di sekitar pabrik pada khususnya," ucap Endro.

Sebelumnya diberitakan oleh Regional Kompas.com, Bupati Solok, Sumatera Barat, Epyardi Asda mengamuk saat mendatangi Kantor Perusahaan Aqua Solok, kemudian viral di media sosial.

Pertemuan tersebut terkait dengan persoalan PHK 101 orang karyawan Aqua yang melakukan mogok kerja. Dalam video tersebut terlihat Epyardi Asda datang bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Penasehat Hukum Pemerintah Kabupaten Solok.

Epyardi kemudian mengatai-ngatai salah seorang pihak dari manajemen Aqua Solok. "Anda berada di kampung saya dan kewenangan gubernur tidak ada di sini. Kalau ada berlindung saya jamin. Gubernur pun datang kalau tak ada urusannya saya usir. Biar anda tahu siapa saya," ucap Epyardi lantang.

Baca juga: Ombudsman: Badai PHK Massal Berdampak ke Kenaikan Jumlah Penganggur hingga Kemiskinan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com