Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pagi Hari Ini Tertekan ke Kisaran Rp 15.560 Per Dollar AS

Kompas.com - 06/12/2022, 10:33 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi Selasa (6/12/2022) pagi hari tertekan. Depresiasi ini menyusul rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diumumkan dini hari tadi.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.506 per dollar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.463 per dollar AS. Pelemahan terus berlanjut pada awal perdagangan, di mana pada pukul 10.00 WIB mata uang Garuda terkoreksi 102 poin atau 0,66 persen ke Rp 15.564 per dollar AS.

Depresiasi rupiah selaras dengan bangkitnya indeks dollar AS. Mengacu data Investing, greenback sejak kemarin bergerak cenderung menguat, di mana saat ini berada pada kisaran 105,18.

Baca juga: Mengapa Harus Terbit Rupiah Digital? Bos BI Blak-blakan Sebut 3 Alasannya

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pada sesi perdagangan Senin (5/12/2022) kemarin, nilai tukar rupiah sempat menguat signifikan pada awal perdagangan. Namun, pada akhirnya rupiah ditutup melemah.

"Ini mengindikasikan pasar masih belum yakin dengan tren pelemahan dollar AS. Pasar ingin melihat data-data lebih lanjut dan terutama sikap bank sentral AS," kata dia, kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Bos BI: Rupiah Digital Bisa Digunakan Untuk Beli Barang di Metaverse


Adapun pada perdagangan hari ini, pelemahan rupiah disebabkan oleh rilis data aktivitas industri jasa-jasa AS yang positif pada November. Data ini di luar ekspektasi pasar, yang semula memproyeksi adanya perlambatan atau kontraksi.

Data tersebut menunjukan, perekonomian Negeri Paman Sam masih terjaga. Ini kemudian memicu ekspektasi sikap hawkish The Federal Reserve pada pertemuan mendatang.

"Ini mengindikasikan perekonomian AS masih kuat dan bisa sebagai pertimbangan bank sentral AS untuk tetap mempertahankan kebijakan suku Bunga tingginya yang mendorong penguatan dollar AS," tutur Ariston.

Dengan melihat sentimen tersebut, Ariston memproyeksi, pada perdagangan hari ini rupiah bergerak cenderung melemah, ke kisaran 15.500, dengan potensi support di kisaran 15.420.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com