Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil 4 BUMN yang Bakal Melantai di Bursa Tahun Depan

Kompas.com - 07/12/2022, 19:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian BUMN menyampaikan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham empat BUMN pada tahun 2023 mendatang.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan rencana IPO sejumlah BUMN pada 2023 yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

"Atas dasar rencana strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan energi kita, ada empat rencana BUMN dan anak usaha BUMN yang kita lakukan penawaran ke publik," kata Pahala Mansury dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (7/12/2022).

Ia menjelaskan upaya peningkatan ketahanan energi diwakili oleh IPO PGE dan PHE, sedangkan ketahanan pangan diwakili oleh Palm Co dan Pupuk Kaltim.

Baca juga: Babak Baru Polemik Perbedaan Data Stok Beras Kementan Vs Bulog

Di ketahanan energi, lanjutnya, Kementerian BUMN berupaya menurunkan Crude Palm Oil (CPO), meningkatkan cadangan migas nasional, meningkatkan bauran energi baru terbarukan, seiring dukungan kapasitas pengurangan emisi karbon.

Sementara itu dari ketahanan pangan, IPO anak usaha BUMN berupaya melanjutkan hilirisasi industri kimia dan peningkatan tingkat ketersediaan pupuk guna mendongkrak produktivitas pertanian.

Selanjutnya hilirisasi industri sawit karena masih minimnya CPO untuk produksi minyak goreng BUMN.

"Kami harap hilirisasi industri kelapa sawit termasuk pengembangan industri minyak goreng, serta penambahan kapasitas biosolar melalui produksi (campuran biosolar) POME dan FAME diproduksi Palm Co," ujarnya.

Baca juga: Mencoloknya Dominasi Perusahaan China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Adapun rincian IPO keempat anak usaha BUMN tersebut, yakni:

1. Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang yang mencapai 672 megawatt.

Targetnya dalam 5 tahun ada penambahan kapasitas 600 megawatt. Apalagi, PGE sudah memegang sejumlah kontrak pengadaan tenaga listrik dengan PLN.

Dalam prosesnya PGE sedang menyampaikan usulan rentang harga IPO kepada OJK. Berdasarkan laporan keuangan per 2021 pendapatan PGE mencapai 369 juta dolar AS dengan EBITDA margin 78,7 persen.

2. Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan subholding upstream Pertamina yang memiliki produksi dan eksplorasi migas terbesar di Indonesia dan menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi Pertamina.

IPO PHE juga diharapkan dapat membantu mendorong nilai perusahaan Pertamina mencapai 100 miliar dolar AS pada 2024.

Baca juga: Info Harga Galon Aqua Kosong di Warung ataupun Minimarket Terbaru

PHE memiliki endapatan 11,7 miliar dolar AS dengan EBITDA 3 miliar dollar AS dan menjadi modal pengembangan ke depan. Perusahaan itu memiliki rencana belanja modal setiap tahun antara 4-5 miliar dollar AS setara Rp 60-90 triliun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Antara

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com