Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Hampir 3 Persen, Harga Minyak Dunia Sentuh Posisi Terendah Sepanjang 2022

Kompas.com - 08/12/2022, 07:25 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan hari Rabu (7/12/2022) waktu setempat, atau Kamis pagai (8/12/2022) waktu Indonesia/ WIB. Pergerakan harga minyak mentah dunia dibayangi oleh kenaikan stok bahan bakar AS, dan kenaikan impor minyak China pada November.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 2,8 persen menjadi 77,17 dollar AS per barrel, dan West Texas Intermediate (WTI) melemah 2,4 persen menjadi 72,01 dollar AS per barrel.

Harga minyak dunia jatuh ke level terendah tahun ini, dan kehilangan semua keuntungan sejak invasi Rusia ke Ukraina yang memperburuk krisis pasokan energi global dalam beberapa dekade.

Baca juga: IHSG Masih Dibayangi Tekanan, Simak Rekomendasi Saham 2 Analis Hari Ini

Pasar terus menurun pada bulan-bulan terakhir tahun ini karena para ekonom bersiap untuk potensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah, sebagian karena biaya energi yang tinggi. Kerugian hari Rabu didorong oleh kenaikan stok bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan.

Penurunan baru-baru ini bertentangan dengan apa yang seharusnya menjadi latar belakang yang mendukung harga. China, importir minyak mentah terbesar dunia, mengumumkan perubahan paling besar sejak pandemi dimulai.

Impor minyak mentah negara itu pada November naik 12 persen dari tahun sebelumnya ke level tertinggi dalam 10 bulan, data menunjukkan. Negara-negara G7 memulai implementasi pembatasan harga untuk membatasi ekspor Rusia yang dapat menyebabkan negara tersebut mengurangi produksi di tahun mendatang.

Administrasi Informasi Energi mencatat, stok sulingan AS mencatatkan peningkatan 6,2 juta barrel atau jauh melebihi perkiraan kenaikan 2,2 juta barrel. Persediaan bensin naik 5,3 juta barrel dari ekspektasi kenaikan 2,7 juta barrel.

Baca juga: IHSG Kemarin Tertekan, 10 Saham Ini Banyak Diborong Asing

Sementara itu, setidaknya 20 kapal tanker minyak yang mengantri dari Turki mengalami keterlambatan untuk menyeberang dari pelabuhan Laut Hitam Rusia ke Mediterania karena adanya implementasi aturan asuransi, ditambahkan penerapan batas harga minyak Rusia oleh negara G7.

harian Vedomosti Rusia melaporkan, saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan opsi larangan penjualan minyak ke beberapa negara untuk melawan batasan harga yang diberlakukan oleh Barat.

“Masih banyak ketidakpastian di pasar hari ini. Tapi, produksi minyak mentah di Rusia mungkin tidak turun sebanyak yang diperkirakan sebelumnya,” kata Claudio Galimberti, wakil presiden senior di Rystad Energy.

“Peringatan dari bank-bank besar AS tentang kemungkinan resesi tahun depan masih membebani pasar. Posisi beli dana spekulatif bersih sekarang berada di level terendah dalam enam tahun,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Baca juga: Derita Korban Gagal Bayar Wanaartha Life, Uang Pensiun dan Hasil Jual Perhiasan Ludes Jadi Polis Asuransi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com