Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas: Kedelai Impor Akan Tiba Akhir Desember

Kompas.com - 08/12/2022, 16:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengatakan, harga kedelai diprediksi akan turun perlahan di akhir Desember 2022.

Zulhas menegaskan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah memberikan penugasan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan impor kedelai.

"Sudah dua minggu yang lalu. Mungkin akan sampai ke sini Desember akhir," kata dia usai acara Kick Off Hari Belanja Online Nasional 2022, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Masih Mahal, Zulhas Minta Bulog Impor 350.000 Ton dari AS

Ia menjelaskan, harga kedelai tersebut akan dijual pada kisaran Rp 11.000. Hal itu sudah termasuk besaran subsidi sebesar Rp 1.000 per kilogram.

Namun demikian, Zulhas memaparkan, kedelai baru akan datang dalam kurung waktu 45 hari. Hal ini lantaran impor kedelai saat ini berasal dari Amerika Serikat.

"Mudah-mudahan nanti, Desember akhir atau paling lambat Januari sudah dapat kembali normal harganya," imbuh dia.

Lebih lanjut, Zulhas mengimbau perajin tempe-tahu untuk tidak melakukan mogok.

"Ya kalau mogok kan rugi sendiri dia, jangan lah, nanti tidak dapet uang, tidak cuan," tandas dia.

Sebagai informasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyebutkan kenaikan harga tempe dan tahu disebabkan oleh stok kedelai di dalam negeri yang semakin menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga melambat.

BPS mencatat produk pangan turunan kedelai dalam negeri mengalami kenaikan harga dalam tiga bulan terakhir, yakni pada tempe yang sebesar Rp 12.421 per kilogram (kg) pada September 2022 menjadi Rp 12.682 per kg di Oktober 2022, serta Rp 12.949 per kg pada November 2022.

Untuk tahu, harganya meningkat dari sebesar Rp 11.330 per kg pada September 2022 menjadi Rp 11.438 per kg di Oktober 2022, serta Rp 11.680 per kg pada November 2022.

Baca juga: Stok Kedelai Langka, Harga Tahu Tempe Melejit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com