Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi, Kadin: Jangan Sampai Stunting, Jadi Harus Naik Level

Kompas.com - 09/12/2022, 20:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong agar UMKM terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi. Wakil Kepala Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Angga Wira mengatakan, sekarang sudah masuk ke era di mana teknologi berkembang begitu pesat.

Menurutnya, jangan sampai UMKM stunting, jadi harus naik level dengan mendapatkan kesempatan masuk ke rantai pasok (supply chain). Hal ini dapat dimulai dengan membiasakan para UMKM untuk melakukan riset dan development secara berkala pada usahanya.

Sehingga akan memiliki pondasi kuat dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dorongan ini dia kemukakan dalam diskusi panel yang diadakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Baca juga: Usaha Besar dan UMKM Teken 7 Kontrak Senilai Rp 143,84 Miliar

"Sekarang pemerintah sudah memberikan banyak insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha dibandingkan saat saya memulai usaha di 15 tahun yang lalu. Jangan dilihat riset itu hal yang sulit. Bisa liat di YouTube, website, dan platform lain yang bisa diakses dari handphone, asalkan ada internet," ujarnya dikutip dalam siaran pers Kementerian Investasi, Jumat (9/12/2022).

Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM M. Pradana Indraputra menekankan pentingnya membangun ekosistem dan pembinaan yang baik agar UMKM dapat tergerak melakukan inovasi untuk mengembangkan usahanya melalui pemanfaatan teknologi.

Selain itu, mengingat peran penting UMKM dalam perekonomian, sudah sepatutnya kesejahteraan UMKM menjadi perhatian bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga pengusaha besar agar dapat memberikan motivasi yang saling menumbuh kembangkan.

"Setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali kemarin, negara-negara anggota G20 sepakat untuk memasukkan UMKM ke dalam global supply chain, kemudian sepakat investor asing harus bekerja sama dengan UMKM di negara tujuan investasi. Selain itu, sejak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK), 40 persen anggaran pemerintah untuk UMKM yang merupakan suatu angin segar bagi kita semua," kata Pradana.

Baca juga: Teken MoU dengan BEI, Kadin Ajak Anggotanya dan UMKM Tambah Modal Lewat IPO

Sependapat dengan Pradana, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Hanung Harimba Rachman menuturkan, pentingnya pemanfaatan teknologi di lingkungan UMKM agar dapat bersanding dengan pengusaha besar.

Pemerintah juga akan memfasilitasi melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung kemampuan pelaku usaha sesuai dengan persaingan pasar global. Oleh karena itu, diharapkan UMKM dapat memperluas jangkauannya dan tidak hanya terpaku pada penjualan skala lokal.

"UMKM sekarang barangnya tidak hanya barang minor, sudah banyak yang menguasai teknologi tapi masih belum semua. Maka perlu didorong agar seluruhnya sadar akan pentingnya teknologi. Dan industri besar jangan ragu lagi untuk menggandeng UMKM karena sudah banyak yang membuat inovasi yang luar biasa dan siap menghadapi pasar global," jelas Hanung.

Baca juga: Luhut: Pajak Kita Naik Bukan Datang Tiba-tiba dari Batu, Itu Kinerja UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com