Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Tambah 5 Rute Baru Angkot untuk Angkut Penumpang LRT Sumsel

Kompas.com - 10/12/2022, 18:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah lima rute atau koridor baru angkutan pengumpan (feeder) LRT Sumatera Selatan berupa angkutan kota (angkot) atau New Oplet Musi Emas.

Adapun lima rute yang baru ditambahkan yaitu Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, serta Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang.

"Integrasi antarmoda adalah suatu keharusan. Oleh karenanya, hari ini kita tambah lima rute baru angkot feeder untuk menambah minat masyarakat Palembang dan sekitarnya menggunakan LRT. Penambahan rute ini telah melalui hasil riset yang dikerjasamakan dengan perguruan tinggi," ujar Menhub Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan peluncuran lima koridor baru angkot feeder LRT Sumsel secara daring, dikutip lewat siaran pers Kemenhub, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Kemenhub Bantah LRT Palembang Sepi Penumpang, Ini Buktinya

Kelima rute tersebut melengkapi dua koridor yang sudah ada sebelumnya, yaitu Talang Kelapa-Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Asrama Haji-Sematang Borang via Jalan Noerdin Pandji. Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, upaya mengoptimalkan angkutan massal perkotaan membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Menhub mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah daerah, akademisi, perbankan, dan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan keberadaan LRT Sumsel yang telah dibangun pemerintah.

Baca juga: Uji Coba 2 Hari, Waktu Tempuh LRT Sumsel Naik Jadi 47 Menit

Hasil Riset yang dilakukan Universitas Sriwijaya menyatakan, keberadaan angkot feeder membuat penumpang LRT pada Juli hingga Agustus 2022 naik empat kali lipat dari sebelum adanya layanan feeder.

Tercatat, sebelum pandemi Covid-19 pada 2019, rata-rata penumpang LRT Palembang berjumlah 3.800 per hari. Jumlah tersebut lebih sedikit saat pandemi Covid-19 sebesar 1.200 per hari. Kemudian, sejak LRT terhubung dengan feeder, jumlah penumpang LRT Palembang naik hingga melebihi angka sebelum pandemi Covid-19, yaitu 8.500-9.000 penumpang per hari.

"Terima kasih kepada masyarakat Palembang dan sekitarnya, karena penumpang LRT semakin meningkat naik. Ini menunjukkan bahwa komitmen kami dan masyarakat selaras. Mari kita kembali ke angkutan umum karena akan memberikan kebaikan untuk kita semua. Tidak macet, tidak capek berkendara, biaya lebih murah, dan lingkungan kita menjadi lebih bersih," tuturnya.

Baca juga: Sempat Kritik LRT Palembang, Ridwan Kamil: Saya Haturkan Permohonan Maaf...


Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan MoU mengenai Integrasi Sistem Pembayaran, antara Direktur Angkutan Jalan Suharto dan Direktur Utama PT Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo.

Jenis moda yang diintegrasikan adalah LRT, BRT, angkot feeder, serta angkutan sungai. Dengan sistem tersebut, masyarakat mendapat kemudahan dengan adanya kepastian jadwal perjalanan secara lengkap dan terukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com