Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Mengelola Karya dan Problematika dengan "Diplomatic Leadership"

Kompas.com - 12/12/2022, 16:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA kita mendengar kata diplomasi, kemungkinan besar yang muncul di pikiran kita adalah diplomat dan segala hal yang berhubungan dengan high politics.

Kegiatan yang identik dengan praktik keseharian diplomat, pejabat pemerintah, dan kepala negara dalam memastikan kepentingan nasional dan kepentingan global tercapai.

Secara literal, diplomasi memang diartikan demikian. Sederhananya, diplomasi dapat didefinisikan sebagai seni dan praktik negosiasi antara perwakilan suatu negara atau sekelompok negara.

Istilah tersebut biasanya mengacu pada diplomasi internasional, di mana hubungan internasional melalui diplomat profesional menangani isu-isu budaya, ekonomi, konflik, perang, perdagangan, dan perdamaian .

Diplomasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghadapi orang lain dalam situasi sulit tanpa menyinggung atau menyinggung orang lain (skill in dealing with people in difficult situations without upsetting or offending them).

Diplomasi juga dapat dikatakan sebagai pekerjaan politik strategis yang ditujukan untuk mencari keuntungan atau mencari solusi bersama atas masalah yang dihadapi dengan cara yang dapat diterima oleh dua pihak atau lebih. Dan itu dilakukan secara halus, santun, dan tanpa konflik.

Namun, secara konteks lain, pengertian diplomasi dapat diartikan secara berbeda. Diplomasi sering dipraktikkan oleh banyak orang untuk meraih keinginannya masing-masing.

Misalnya, berdiplomasi agar dapat meraih proyek dengan jumlah pendanaan tertentu atau pun ingin mengajak orang untuk ikut dalam suatu kegiatan.

Mendorong anggota untuk lebih produktif dan inovatif juga menjadi bagian dari diplomasi karena membutuhkan pendekatan tertentu agar semuanya bisa berkontribusi dan bertanggung jawab.

Diplomacy in business is the art of getting people to work with you, instead of for or against you - Ohio State University’s Fisher College of Business.

Semua kegiatan itu pada dasarnya ada unsur diplomasi, sehingga praktik diplomasi merupakan praktik keseharian yang telah kita lakukan, hanya berbeda dari segi aktor, kepentingan, dan konteks.

Jika kita mengaitkan kepemimpinan dengan diplomasi, kata kuncinya adalah encourage. Kepemimpinan diplomatik adalah kepemimpinan yang mendorong orang lain untuk berkontribusi, berkembang, dan bertanggung jawab, mulai dari proses awal hingga pengambilan keputusan.

In the business world, “diplomatic leadership” refers to using tact and sensitivity to manage teams, clients, customers and other stakeholders (Steve Milano, 2022).

Tujuan akhir dari kepemimpinan diplomatik adalah agar setiap orang dapat berkontribusi untuk kepentingan bersama.

Penting agar melibatkan banyak orang, terlebih jika tujuan kita lebih besar dan bermanfaat untuk banyak orang.

Pemimpin diplomatik akan memengaruhi orang lain untuk meraih tujuan besar tersebut dengan prinsip win-win solution, sehingga orang lain juga memetik manfaat ketika dilibatkan.

Karakter mutlak pemimpin

A diplomatic leadership style is also known as shared leadership. It helps in encouraging the team to take responsibility when it comes to decision-making.”

Menjadi seorang pemimpin diplomatik tidaklah mudah. Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah empati.

Karena pemimpin berurusan dengan orang-orang, mereka perlu memahami suasana hati dan bagaimana cara yang tepat mendekati mereka. It is about humanizing people.

Namun faktanya, kepemimpinan yang humanis masih jarang dan jauh dari norma kepemimpinan.

Temuan dari Gartner 2022 menunjukkan bahwa hanya 29 persen anggota yang atasannya menerapkan kepemimpinan humanis. Temuan ini sangat disayangkan karena dapat diartikan, pemimpin saat ini masih berorientasi pada hasil, bukan pada memanusiakan manusia.

Padahal, menurut temuan Ernst & Young 2021, mendemonstrasikan empati di tempat kerja membuat 85 persen anggota meningkat produktivitasnya dan 87 persen anggota meningkat rasa percaya mereka terhadap pemimpin dan juga koleganya.

Mempraktikkan empati sebenarnya sangat sederhana. Sesederhana pemimpin menanyakan kabar anggotanya menunjukkan bahwa ada sisi empati dan humanis yang ingin ditunjukkan oleh pemimpin kepada anggotanya.

Selain empati, kemampuan dalam berkomunikasi juga sangat relevan, terutama komunikasi yang omni channel.

Di tengah banyaknya platform komunikasi, seorang pemimpin perlu memahami bagaimana mengomunikasikan pesan yang tepat di setiap platform, apalagi di media sosial.

Media sosial menjadi alat bagi banyak orang untuk berkomunikasi, menyebarkan informasi, dan aktivisme bagi orang banyak.

Bahkan, para pemimpin di Indonesia kerap kali menyuarakan perhatian, empati, dan mengomunikasikan kebijakan melalui media sosial, baik itu di Instagram maupun Twitter.

Menurut penelitian Brunswick tahun 2022, sebanyak 82 persen anggota percaya bahwa penting bagi pemimpin bisnis untuk mengomunikasikan visi organisasinya melalui media sosial.

Jika pemimpin memiliki follower yang melimpah, itu bisa menjadi kekuatan untuk menyebarluaskan pesan yang ingin disampaikan, bahkan memengaruhi orang banyak.

Dengan media sosial, pemimpin bisa menjadi lebih dekat dengan para pengikutnya. Pemimpin saat ini perlu mengoptimalisasi media sosial.

Pemimpin yang diplomatis juga perlu menunjukkan fleksibilitas, khususnya soal ideologi. Ideologi mungkin sulit untuk dikompromikan karena telah menjadi cara hidup dan sikap kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com