Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Dorong Bantul Jadi Kota Kreatif Dunia

Kompas.com - 13/12/2022, 12:03 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta menjadi kota kreatif dunia yang tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang kriya dan kesenian rakyat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, langkah tersebut akan dimulai dari penetapan Kabupaten Bantul sebagai bagian dari ekosistem Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia melalui kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dengan kriya sebagai unggulannya.

"Kemenparekraf sebagai focal point nasional untuk UCCN berkomitmen akan mendampingi Kabupaten Bantul agar dapat berjejaring di tingkat global,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Pasca-pengesahan KUHP, Sandiaga: Tak Ada Pembatalan Perjalanan Wisata dari Australia

Ia menambahkan, potensi kriya di Kabupaten bantul terbilang tinggi di anatara kabupaten dan kota yang ada di DI Yogyakarta.

Tercatat, kurang lebih 70 persen produk kreatif seperti suvenir yang dijajakan di Malioboro berasal dari Kabupaten Bantul.

Selain itu, di Bantul ada Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, komunitas kriya, hingga ragam tradisi yang masih lestari hingga kini.

Sebagai catatan, Indonesia sendiri sudah memiliki empat kota yang mendapat predikat UCCN yaitu Pekalongan kategori kriya dan kesenian rakyat, Bandung kategori desain, Ambon kategori musik, dan Jakarta kategori literatur.

Namun, Sandi bilang, apabila mendapat legitimasi dari UNESCO tentu akan memberikan dampak yang besar. Tidak hanya pada keberlanjutan dan berkembangnya potensi ekonomi kreatif, tapi juga secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif.

“Jadi tujuan ini sebagai pintu gerbang Kabupaten Bantul untuk menggerakkan perekonomian wilayah khususnya dan perekonomian nasional. Dengan begitu tercipta lapangan kerja yang lebih luas,” imbuh dia.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengaku pertumbuhan ekonomi di bidang kriya dan kesenian rakyat di Kabupaten Bantul sebetulnya sudah relatif mapan.

Namun, apabila bisa masuk ke dalam jaringan kota kreatif dunia, maka pertumbuhan ekonomi Bantul tentunya akan lebih inklusif dan berkelanjutan.

Crafts and folk art ini banyak diproduksi oleh masyarakat khususnya pelaku UMKM. Jadi kalau volumenya meningkat maka pertumbuhan ekonominya makin inklusif,” pungkas Abdul.

Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Sandiaga: Harus Tetap Berinvestasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com