Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Korupsi Bisa Bikin Negara Terjebak "Middle Income Trap"

Kompas.com - 13/12/2022, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, korupsi membuat sebuah negara berkembang sulit naik kelas menjadi negara maju. Korupsi membuat negara terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah alias middle income trap.

Ia menjelaskan, terjebak dalam middle income trap tak hanya mencakup persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kebijakan ekonomi yang menciptakan kemamakmuran, tapi juga persoalan praktik korupsi.

"Salah satu elemen paling penting middle income trap adalah negara tidak mampu mengelola ancaman korupsi di negara tersebut. Sehingga setiap kali maju, efek erosi dan korupsi dari korupsi menggerogoti setiap upaya kemajuannya," ujarnya dalam acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kemenkeu 2022, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Korupsi Buat Kesenjangan antara Kaya dan Miskin Semakin Timpang

"Sehingga negara-negara ini terus di dalam perangkap negara yang hanya setengah maju atau sedikit di atas posisi negara miskin," imbuh dia.

Sri Mulyani menyebut, korupsi menjadi penyebab utama memburuknya perekonomian suatu negara sehingga negara tersebut sulit berkembang. Praktik korupsi hanya membuat kesenjangan memperlebar kesenjangan antar-kelompok masayarakat.

Lantaran, di negara yang tingkat korupsinya tinggi, akan terdapat kelompok masyarakat yang super kaya, namun di sisi lain mayoritas masyarakat justru mengalami kemiskinan.

"Ada sekelompok yang sangat super kaya dan itu biasanya menguasai politik ekonomi dan menetapkan berbagai hal dari sisi sosial, namun mayoritas masyarakat banyak yang menghadapi kemiskinan," katanya.

Sri Mulyani pun bercerita saat menjabat sebagai Managing Director Bank Dunia, dirinya telah mengunjungi lebih dari 100 negara di dunia. Lewat lawatannya di berbagai negara, dia mendapatkan banyak perspektif terkait tata kelola, korupsi, dan penataan kelembagaan sangat menentukan kemajuan suatu negara.

Baca juga: Alasan Sri Mulyani Naikkan Cukai Rokok Elektrik Langsung 5 Tahun

Menurutnya, jika suatu negara gagal membangun institusi dengan basis tata kelola yang baik dan memiliki check and balance, maka berpotensi terjadinya penyelewengan dan korupsi.

Saat ini Indonesia sendiri sedang terjebak dalam status negara berpendapatan menengah atau middle income selama 29 tahun. Maka Indonesia pun tengah berupaya untuk bisa keluar dari middle income trap.

"Kita sebetulnya sedang dalam perang untuk terus menjaga momentum perbaikan ekonomi untuk terlepas dari middle income trap," kata Sri Mulyani.

Oleh karena itu, dia menekankan, gerakan anti korupsi harus terus digaungkan agar kesejahteraan masyarakat yang adil dapat terwujud. Ia bilang, melawan korupsi tak bisa hanya sekedar peringatan seremonial namun juga harus dengan sebuah tindakan.

"Melawan korupsi tidak hanya diperingati pada hari anti korupsi tapi harus meliputi elemen membangun institusi yang kuat," tutupnya.

Baca juga: Stafsus Sri Mulyani Ajak Bupati Meranti Duduk Bareng Bahas Dana Bagi Hasil

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com