Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ekspektasi Kenaikan Permintaan pada 2023, Harga Minyak Mentah Dunia Naik 2 Persen

Kompas.com - 15/12/2022, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (14/12/2022) waktu setempat, atau Kamis pagi waktu Indonesia/WIB. Pergerakan harga minyak mentah dunia didorong oleh ekspektasi kenaikan permintaan di tahun 2023.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka mengalami kenaikan 2,02 dollar AS atau 2,4 persen menjadi 82,7 dollar AS per barrel. Kemudian, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga naik 1,9 persen menjadi 77,28 dollar AS per barrel.

Kenaikan harga minyak lebih dari 2 persen terjadi setelah OPEC dan Badan Energi International (IEA) mengungkapkan potensi rebound permintaan di tahun depan. Ini dimungkinkan terjadi, karena kanaikan suku bunga AS yang tidak terlalu agresif di tengah melambatnya inflasi.

Baca juga: Koreksi IHSG Berpotensi Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham Dua Analis Ini

Harga minyak mentah dunia juga mengalami kenaikan, setelah kenaikan pembelian minyak berjangka diesel jelang memasuki musim dingin di akhir tahun. Kontrak minyak mentah Brent telah kembali ke struktur pasar dengan harga yang lebih tinggi daripada pengiriman selanjutnya.

Kondisi ini menunjukkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan mereda. Sebelumnya, pergerakan harga minyak masuk dalam struktur contango, dimana pengiriman bulan depan lebih murah daripada yang bulan selanjutnya.

Pergerakan harga minyak juga didorong oleh sentimen kebocoran yang mengakibatkan pemadaman aliran pipa Keystone milik TC Energy Corp, yang mengirimkan 620.000 barrel per hari minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat. Para pejabat setempat mengatakan pembersihan akan memakan waktu setidaknya beberapa minggu.

Baca juga: IHSG Kemarin Melemah, 10 Saham Ini Banyak Diborong Asing

Sinyal bearish juga datang dari kenaikan stok minyak mentah AS yang berada pada posisi lebih dari 10 juta barrel pekan lalu, dan menjadi yang terbesar sejak Maret 2021. OPEC menilai, di tahun 2023, permintaan minyak akan tumbuh sebesar 2,25 juta barrel per hari (bpd) menjadi 101,8 juta bpd, dengan potensi kenaikan dari China, sebagai importir utama dunia.

IEA, melihat permintaan minyak China pulih tahun depan setelah kontraksi 400.000 bpd pada tahun 2022. IEA memperkirakan, pertumbuhan permintaan minyak di tahun 2023 akan menjadi 1,7 juta bpd dengan total 101,6 juta bpd.

“Aturan yang ada mendukung harga minyak hingga tiga digit. Volatilitas baru-baru ini menjadi sentimen positif kedepan, dan untuk kuartal II tahun depan, diperkirakan akan terjadi kenaikan harga baru,” kata Oswald Clint, seorang analis di Bernstein.

Baca juga: ESDM: Payung Hukum Investasi, Revisi UU Migas Sangat Dinantikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com