Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Malu, Kenapa Kini Jokowi Kembali Impor Beras?

Kompas.com - 17/12/2022, 13:05 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka keran impor beras di tahun ini. Impor beras dilakukan untuk menambah stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog.

Dengan biaya pembelian Rp 4,4 triliun, total ada 500.000 ton beras impor yang didatangkan pemerintah Indonesia.

Pada tahap pertama, Indonesia mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Selanjutnya, pada Januari hingga Februari 2022, pemerintah kembali mengimpor beras sampai 300 ribu ton dari Vietnam dan Thailand.

Dulu malu impor beras

Kebijakan impor beras sendiri seakan bertolak belakang dengan janji yang kerapkali diucapkan Jokowi yang menolak impor beras. Di mana swasembada adalah jalan keluarnya.

Baca juga: Sebelum Jadi Presiden RI, Jokowi Lantang Kritik Kebijakan Impor Beras

Bahkan di tahun 2014 atau tahun awal periode pertama pemerintahannya, ia mengaku sangat malu apabila bicara soal ketergantung Indonesia pada beras impor.

Di beberapa kesempatan blusukan atau juga saat tatap muka dengan para petani gabah, Jokowi rajin menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan Truong Tan Sang, Presiden Vietnam 2011-2016.

"Saya malu saat ketemu presiden Vietnam satu bulan lalu. Baru ketemu dia, ditanya apa coba? Presiden Jokowi, beli beras dari saya lagi kapan? Coba, malu ndak?" kata Jokowi di hadapan para petani kecamatan Bojong Jaya, Subang, Jawa Barat, dikutip dari pemberitaan Kompas.com 26 Desember 2014.

Jokowi pun merasa sangat dilukai harga dirinya sebagai Presiden RI. Menurut dia, Indonesia sebagai negara agraris sudah seharusnya bisa berdaulat di sektor pangan.

Baca juga: Impor Beras dan Janji Swasembada yang Berulang Kali Diucapkan Jokowi

"Kita tidak mau negara kita impor beras lagi dari luar!" ucap dia.

Sementara saat masih calon presiden di 2014, Joko Widodo juga tegas mengaku akan menghentikan kebijakan impor pangan jika ia terpilih menjadi presiden 2014 bersama wakilnya, M Jusuf Kalla.

Menurut Jokowi, Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan tanah yang subur ini seharusnya jadi negara pengekspor.

"Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Assakinah, Cianjur, Jawa Barat, seperti diberitakan Kompas.com pada 2 Juli 2014.

Menurut Jokowi, pemerintah harus menghentikan impor untuk memicu agar para petani lebih semangat melakukan produksi. Jokowi pun memuji beras Cianjur yang pulen dan wangi.

Baca juga: Janji Jokowi Saat Pilih China: Kereta Cepat Haram Pakai Uang Rakyat

"Bayangkan, kita jerih payah produksi, eh ada impor. Kejadian itu yang membuat kita malas berproduksi. Oleh sebab itu, petani harus dimuliakan," ucap dia.

Alasan impor beras

Dilansir dari Antara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stabilitas harga beras di pasaran dapat dijaga dengan bertambahnya stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog melalui masuknya beras impor yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com