Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Galeri Kareso Anatowa yang Sukses Beri Pendampingan ke UMKM Hingga Bisa Punya Omzet Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 19/12/2022, 05:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menginisiasi hadirnya galeri UMKM bernama Galeri Kareso Anatowa di Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Ketua Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Anatowa Zulfikar Arna mengatakan, dalam Galeri Kareso Anatowa ini terdapat ratusan produk mulai makanan kering, minuman herbal, kerajinan, beras organik, hingga bumbu dapur yang banyak ada di Sulawesi Selatan, yakni lada.

"Minuman herbal dan beras organik paling laris di sini. Dalam 2 bulan terakhir omzet di sini sampai Rp 70 juta," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Dari total penjualan tersebut, kontribusi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) termasuk yang paling besar. Sementara lainnya didominasi oleh pengunjung luar kota dan warga setempat.

Baca juga: Erick Thohir: UMKM yang Terpuruk Harus Diselamatkan

Arna menjelaskan, permintaan produk unggulan misalnya beras organik dapat mencapai 2 ton per bulan.

Untuk beras organik ukuran 5 kg dibanderol dengan harga Rp 95.000. Sedangkan beras merah organik ukuran 5 kilogram dijual dengan harga Rp 120.000.

Galeri Kareso Anatowa ini sekurang-kurangnya telah memberikan pendampingan kepada 104 UMKM. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 5 UMKM yang dapat dibilang mandiri dan memiliki omzet ratusan juta.

"Yang masuk sini (Galeri Kareso Anatowa) ada 58 UMKM, Kami bantu untuk legalitasnya. Kalau sudah ada, lebih mudah pemasarannya," ujar dia.

Adapun untuk produksi minumal herbal, PT Vale Indonesia Tbk memiliki wadah lain bernama Panti Sehat. Panti Sehat ini digerakan oleh Himpunan Penggiat Herbal Organik (HIPHO) yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga.

Ibu-ibu rumah tangga mendapatkan pelatihan selama 1-3 tahun untuk dapat mengembangkan produk herbal atau ketrampilan memijat kesehatan.

Program ini telah diikuti oleh sekitar 400 orang untuk belajar kesehatan herbal meliputi teknik memijat dan pengolahan bahan herbal.

Produk herbal yang ada di tempat ini adalah minuman kesehatan yang terbuat dari bawang dayak, lemon, segar asam, buah dengen, bunga telang, dan temulawak.

Selain itu, ada juga produk jamu-jamuan yang memiliki khasiat untuk kesehatan, misalnya menurunkan kolestrol, darah tinggi, hingga mencegah kanker.

Baca juga: Menkop Sebut Jumlah UMKM Besar, tapi Produktivitasnya Kurang Optimal

Salah satu anggota HIPHO bernama Magdalena (45) menceritakan, sebelum mengikuti pelatihan pengolahan bahan herbal, ia adalah ibu rumah tangga biasa.

Dengan pelatihan dan pembagian bibit dari program pelatihan, ia kemudian menekuni pengelolaan tanaman bunga telang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com