Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Peluang Investasi yang Bisa Dipilih Saat Resesi 2023

Kompas.com - 21/12/2022, 15:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Investasi terbaik saat resesi mungkin bukan seperti yang diharapkan para investor. Banyak investor membuat kesalahan menjadi lebih konservatif dengan meningkatkan eksposur ke aset yang mungkin menawarkan dana pengembalian yang lebih tinggi.

Alasannya sederhana: setelah saham jatuh, investor membayar harga lebih rendah untuk pertumbuhan bisnis tersebut di masa depan.

Sederhananya yaitu "beli rendah, jual tinggi" klasik yang diketahui semua orang, tetapi relatif sedikit yang dapat mempraktikkannya karena rasa takut begitu sering menghalangi kita selama penurunan pasar.

Joice Tauris Santi dan Djumyati Partawidjaja membahas tentang investasi apa yang bisa dilakukan untuk antisipasi resesi di tahun 2023 dalam siniar CUAN episode “Ngerumpi CUAN: Peluang Investasi bisa Dimanfaatkan buat Antisipasi Resesi 2023” yang dapat diakses melalui dik.si/CUANPeluangInvest.

Apakah Saat Resesi Bisa Berinvestasi?

Selama resesi, nilai saham sering menurun. Secara teori, itu akan menjadi berita buruk untuk portofolio perekonomian yang ada.

Baca juga: Mana Lebih Baik: Manajemen Waktu atau Energi?

Terlebih lagi, nilai saham yang lebih rendah menawarkan peluang yang solid untuk berinvestasi dengan harga murah (secara relatif). Dengan demikian, berinvestasi selama resesi bisa menjadi ide yang bagus tetapi dengan beberapa catatan, sebagai berikut:

  • Memiliki banyak tabungan darurat. Kamu harus selalu memiliki cukup uang di bank untuk menutupi biaya hidup tiga sampai enam bulan, dengan kisaran akhir yang lebih ideal. Dan ika kamu memiliki uang lebih, kamu bebas untuk menginvestasikannya. Jika tidak, pastikan untuk membangun dana darurat yang solid terlebih dahulu.
  • Kamu tidak berencana untuk mengutak-atik portofolio setidaknya selama tujuh tahun. Cara terbaik untuk menghindari kerugian dalam resesi adalah dengan mengambil pendekatan investasi jangka panjang.
  • Kamu tidak akan secara obsesif memeriksa portofolio investasi. Ketika ekonomi dalam kondisi buruk dan ada banyak pergerakan pasar saham, kamu mungkin lebih cenderung masuk ke akun pialang setiap hari dan melihat bagaimana kinerja portofolio.

Tapi, jika akan berinvestasi selama resesi, kamu tidak bisa melakukannya. Semakin sering memeriksa investasi, semakin besar kemungkinan kamu merasa panik. Dan, saat panik, kamu berisiko membuat keputusan yang terburu-buru, seperti melepas saham.

4 Investasi yang Bisa Dipertimbangkan

Menurut Bank Rate, berikut empat peluang investasi yang bisa dilakukan saat resesi.

1. Saham

Saham, baik ETF atau reksa dana, adalah cara yang bagus untuk berinvestasi selama resesi.

Sebuah dana cenderung kurang stabil daripada portofolio beberapa saham, dan investor bertaruh lebih sedikit pada satu saham daripada pengembalian ekonomi dan kenaikan sentimen pasar.

Dan dana saham menawarkan potensi pengembalian jangka panjang yang tinggi jika kamu dapat mengatasi volatilitas jangka pendek.

2. Saham dividen

Saham dividen berkualitas tinggi cenderung berfluktuasi lebih sedikit daripada jenis saham lainnya (saham pertumbuhan, misalnya), yang berarti portofolio kamu akan lebih sedikit memantul.

Mereka juga dapat menawarkan dividen tunai yang memastikan investor mendapatkan penghasilan sambil menunggu pasar berbalik.

Tidak merasa cukup berpengalaman untuk memilih saham dividen sendiri? Kamu bisa membeli dana saham dividen dan menikmati pengurangan risiko yang datang dengan diversifikasi dan tetap nikmati hasil dividen yang solid.

Baca juga: Pentingnya Mengontrol Ekspektasi Diri

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com