Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.588 per Dollar AS

Kompas.com - 21/12/2022, 16:01 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat pada Rabu (21/12/2022) hari ini. Apresiasi ini mengekor sejumlah mata uang negara Asia lain.

Melansir data Bloomberg, pada sesi perdagangan hari ini nilai tukar rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,10 persen ke Rp 15.588 per dollar AS. Mata uang Garuda bergerak fluktuatif dua arah, dengan rentang Rp 15.583 - Rp 15.614 per dollar AS hari ini.

Mengacu kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah juga terapresiasi. Pada hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.601 per dollar AS, lebih rendah dari Selasa (20/12/2022) kemarin sebesar Rp 15.608 per dollar AS.

Apresiasi nilai tukar rupiah selaras dengan indeks dollar AS cenderung terkoreksi. Data Investing menunjukan, greenback saat ini berada pada kisaran 103,64.

Baca juga: Pasar Menanti Keputusan The Fed, Nilai Tukar Rupiah Tertekan

Dalam risetnya, LPEM FEB Universitas Indonesia menyebutkan, perubahan dari sikap beberapa bank sentral utama telah memicu arus modal masuk ke negara berkembang. Ini kemudian memicu sedikit terapresiasinya rupiah.

"Negara berkembang lainnya relatif mengalami arus modal masuk yang lebih besar dari negara maju, yang juga memicu apresiasi nilai tukar masing-masing negara berkembang," tulis Macroeconomi Analyis Series BI Board of Governor Meeting Desember 2022, dikutip Rabu.

Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) menjadi salah satu bank sentral yang merubah arah kebijakan suku bunga acuannya. Pada pertemuan Desember, BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun inflasi Negeri Sakura masih tinggi.

Baca juga: Efek China Mereda, Nilai Tukar Rupiah Bergerak Mendatar

 


BoJ empertahankan suku bunga acuan mendekati nol seperti yang diharapkan sejara luas. Namun, BoJ memperluas kisaran fluktuasi imbal hasil obligasi pemerintah menjadi antara negatif 0,5 persen dan 0,5 persen.

Selain BoJ, Bank of England (BoE) juga terindikasi lebih dekat untuk mengakhiri siklus pengetatannya. Ini menjadi berbeda dengan arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Tertekan ke Rp 15.637 per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com