Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Bauksit Indonesia Cukup untuk 100 Tahun

Kompas.com - 21/12/2022, 17:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan cadangan bijih bauksit Indonesia saat ini mencapai 3,2 miliar ton. Jumlah cadangan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 100 tahun.

"Ketahanan bauksit kita antara 90 tahun sampai 100 tahun, masih cukup reserve (cadangan) yang ada," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Seiring dengan besarnya cadangan bauksit Indonesia, pemerintah ingin sumber daya alam itu dikelola di dalam negeri sehingga diekspor setelah memiliki nilai tambah. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan larangan ekspor bijih bauksit yang berlaku Juni 2023.

Baca juga: Ekspor Bauksit Disetop 2023, Menperin: Sangat Positif bagi Perekonomian RI

Menurut Airlangga, industri dalam negeri sudah siap untuk melakukan pengolahan bijih bauksit. Ia bilang, saat ini sudah ada 4 fasilitas pemurnian atau smelter alumina dengan kapasitas mencapai 4,3 juta ton per tahunnya.

"Selain itu pemurnian bauksit dalam tahap pembangunan itu kapasitas inputnya adalah 27,41 juta ton dan kapasitas produksinya 4,98 juta ton atau mendekati 5 juta ton," kata dia.

Nantinya bijih bauksit akan diolah di dalam negeri menjadi alumina, yang kemudian diolah kembali hingga menjadi aluminium atau aluminium ingot.

Baca juga: Usai Larangan Ekspor Nikel dan Bauksit, Timah dan Tembaga Menyusul Pada 2023


"Dari situ akan turun keturunannya dalam bentuk batangan atau dalam bentuk flat. Tentu nanti akan turun lagi dalam bentuk industri yang sekarang sudah punya ekosistem yaitu industri permesinan industri konstruksi," jelas Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan larangan ekspor bijih bauksit diyakini akan meningkatan pendapatan negara yakni dari Rp 21 triliun menjadi Rp 62 triliun. Ia memastikan, pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi bahan mentah di dalam negeri sehingga nilai tambahnya bisa dinikmati untuk kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah terus berusaha meningkatkan industri pengolahan bahan mentah di dalam negeri. Ekspor bahan mentah akan terus kita kurangi. Industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus ditingkatkan," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Usai Larang Ekspor Bijih Nikel, Jokowi Akan Larang Ekspor Bijih Bauksit Mulai Juni 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com