Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disalahpahami, Apa Bedanya Ton dan Metrik Ton?

Kompas.com - Diperbarui 25/12/2022, 12:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bicara satuan berat ukuran jumbo, orang akan sering menyebut ton. Namun terkadang, ada pula sebutan metrik ton, seperti ketika membicarakan berat kontainer hingga galian tambang.

Apa sebenarnya beda ton dan metrik ton?

Baik metrik ton dan ton adalah satuan untuk mengukur masa. Metrik ton adalah satuan massa yang masuk dalam Sistem Satuan Internasional (SI). SI tidak mengenal ton, tetapi mengakui metrik ton.

Sejatinya, istilah ton yang dipakai di Indonesia merujuk pada metrik ton yang berdasarkan standar SI adalah setara dengan 1.000 kg atau 1.000.000 gram.

Apabila mengacu pada SI, penyebutan persamaan 1.000 kg yang benar adalah 1 metrik ton, bukan 1 ton.

Baca juga: 7 Manfaat Bauksit dalam Kehidupan Sehari-hari

Dikutip dari laman Difference Between, ton sebenarnya merupakan satuan yang awalnya banyak dipakai di Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Istilah ton di AS adalah penyederhanaan dari penyebutan short ton (ton pendek), di mana satu ton adalah setara dengan 2.000 pound atau kira-kira 907 kg.

Lain pula di Inggris, dikenal pula istilah yang disebut long ton (ton panjang) yang sama dengan 2.240 pound. Long ton ini juga dipakai di AS, namun jarang dikenal dibandingkan short ton.

Namun seiring berjalannya waktu, lambat laut, Inggris mulai meninggalkan sistem imperial dan secara bertahap menggantikannya dengan standar SI yang banyak dipakai di seluruh dunia.

Baca juga: Mengenal Logam Bauksit yang Mau Dilarang Jokowi Diekspor Mentah

Setelah berlakunya SI, istilah ton (long ton) di Inggris yang setara 2.240 pound mulai ditinggalkan. Negara itu beralih menggunakan metrik ton yang setara 1.000 kg. 

Sebagai informasi saja, Imperial adalah sistem satuan yang pertama kali dibuat melalui British Weights and Measures Act tahun 1824.

Sistem ini digunakan resmi di seluruh Inggis dan koloninya. Baru di tahun 1960-an, negara-negara yang menggunakan Imperial mulai beralih ke SI.

Namun selama ratusan tahun, orang Inggris lebih akrab menyebut ton dibandingkan metrik ton. Masyarakat Inggris lebih suka menggunakan ejaan lama, yakni ton, ketimbang metrik ton.

Penyebutan ton yang lebih disukai dibanding metrik ton ini pula yang juga berlaku untuk negara-negara bekas koloni Inggris dan menyebar ke banyak negara lain, termasuk Indonesia.

Baca juga: Mengenal Nikel, Logam yang Lagi Naik Daun Berkat Booming Mobil Listrik

Itu sebabnya, di banyak negara, metrik ton kerap disamakan dengan ton, meski sebenarnya merupakan dua satuan yang berbeda.

Namun di AS, penyebutan ton dan metrik ton hingga kini masih terasa berbeda. Ini terjadi karena AS masih mempertahankan 1 ton (short ton) setara 2.000 pound dan secara bersamaan juga mengadopsi metrik ton dari SI. 

Di Negara Paman Sam, ton tidak sama dengan 1.000 kg, namun setara dengan 2.000 pound atau 907 kg. Untuk menyebut 1.000 kg di AS, digunakan metrik ton sesuai dengan SI.

Selain faktor masih akrabnya ejaan lama, sikap AS yang masih mempertahankan ton lama dan secara bersamaan menggunakan metrik ton inilah yang sampai saat ini juga kerap membuat banyak orang di seluruh dunia kerap salah kaprah. 

Banyak orang menyamakan ton sama dengan metrik ton, meski keduanya adalah dua satuan yang berbeda.

Baca juga: Apa Arti Sentra Ramos pada Merek Beras yang Banyak Beredar di Pasar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com