Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Bantah Isu Banjir Beras Impor Selundupan via Kepri

Kompas.com - 28/12/2022, 00:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Bambang meluruskan terkait informasi impor produk pertanian ilegal, khususnya beras impor dari luar negeri melalui Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Dari informasi yang diterima karantina pertanian, kata dia, ada puluhan hingga ratusan karung beras ilegal yang masuk dari negeri jiran Malaysia dan Singapura.

"Ternyata, informasi itu tidak benar. Cuma isu saja," kata Bambang di Tanjungpinang dikutip dari Antara, Rabu (28/12/2022).

Menurutnya kondisi yang terjadi di lapangan ialah masyarakat atau penumpang asal Kepri yang pulang dari Malaysia atau Singapura membawa beras ukuran 2 hingga 10 kilogram.

Baca juga: Daftar Daerah Penghasil Bauksit di Indonesia Terbesar

Di mana beras yang dibawa sudah melalui pemeriksaan karantina pertanian di pintu kedatangan, guna memastikan produk makanan tersebut bebas dari hama penyakit.

"Kalau itu kita maklum, barangkali masyarakat mau coba makan beras dari luar negeri, jumlahnya pun sedikit," kata Bambang.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) optimistis harga beras bisa turun menyul masuknya beras impor sebanyak 300.000 ton pada Januari 2023.

Zulhas mengatakan, impor beras 300.000 ton tersebut merupakan lanjutan impor yang dilakukan oleh Perum Bulog yang sebelumnya telah menerima impor asal Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Pakistan sebanyak 200.000 ton.

Baca juga: 7 Manfaat Bauksit dalam Kehidupan Sehari-hari

Adapun total impor beras yang ditargetkan pemerintah masuk ke Indonesia sebanyak 500.000 ton untuk kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).

"Beras yang 200.000 ton itu sudah masuk. Karena beras naik memang kita akui naik, maka digelontorkan oleh Bulog dengan harga langsung ke konsumen Rp 9.450. Nah, itu sudah ada 200.000 ton, mudah-mudahan selesai bulan ini untuk digelontorkan," ucap Zulhas.

"Nanti Januari 300.000 ton. Saya kira kalau Januari 300.000 ton itu masuk dan digelontorkan lagi, harga akan turun," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Zulhas juga tidak menampik adanya kenaikan harga beras premium.

Namun, Zulhas memprediksi kondisi tersebut tidak berlangsung lama lantaran Bulog segera mendatangkan beras impor ke 14 titik pelabuhan besar yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

"Memang premium masih agak tinggi, mudah-mudahan nanti Januari setelah diguyur lagi oleh Bulog, harganya akan makin stabil," ungkap Zulhas.

Baca juga: FAO dan Bank Dunia Kompak Sebut Harga Beras RI Paling Mahal Se-ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com