Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Beringin Sila Diharapkan Penuhi Kebutuhan Irigasi dan Air Baku di Sumbawa

Kompas.com - 29/12/2022, 17:03 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan Bendungan Beringin Sila di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (29/12/2022).

Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari enam bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.

“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers.

Baca juga: Soal Larangan Jual Rokok Ketengan, Pedagang Kaki Lima Bakal Surati Jokowi

Sejalan dengan Nawacita pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional, PT Indra Karya (Persero) yang terlibat dalam proyek pembangunan tersebut sebagai Konsultan Supervisi dan Detail Desain Pembangunan bendungan juga turut hadir dalam peresmian tersebut.

Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora mengatakan, sebagai konsultan mengapresiasi kinerja bersama yang berhasil merampungkan proyek bendungan ini sesuai target.

“Kami bangga karena terlibat pada pembangunan proyek ini dan ikut mendukung pemerintah utamanya Kementerian PUPR dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah yang bertujuan mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional,” kata Ari.

Baca juga: Mendag Ceritakan Detik-detik Jokowi Akhirnya Putuskan Impor Beras


Menurut Ari, bendungan yang telah dimulai pembangunannya sejak Januari 2019 ini memiliki kapasitas tampung sebesar 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha dengan banyak manfaat, salah satunya pendistribusian air baku untuk dua kecamatan di Nusa Tenggara Barat.

“Pendistribusian air baku ini mencapai 76 liter per detik untuk Kecamatan Buer. Sedangkan untuk Kecamatan Utan dengan kapasitas 40 liter per detik,” jelasnya.

Selain suplai air baku, Bendungan Beringin Sila memiliki banyak manfaat lainnya, yaitu sebagai irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3 per detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek, Jokowi: Nyaman, Cepat, Tidak Berisik, dan Tanpa Masinis

Adapun luas total saluran irigasi sendiri mencapai 3.500 Ha, dengan irigasi eksisting yang telah ditingkatkan hingga seluas 2.400 Ha, dan tambahan jaringan irigasi yang akan dibangun pada sekitar tahun 2024 seluas 1.100 Ha.

VP OBD PT Indra Karya (Persero) Gagah Guntur Aribowo menambahkan, beberapa hal yang melatarbelakangi dibangunnya Bendungan Beringin Sila ini adalah kurangnya ketersediaan air di daerah irigasi Beringin Sila, dan kurangnya ketersediaan air baku pada musim kemarau.

“Sangat diperlukan optimalisasi manajemen sumber daya air di daerah Kabupaten Sumbawa. Upaya optimalisasi tersebut diwujudkan oleh pemerintah dengan adanya pembangunan Bendungan Beringin Sila,” ujar Gagah.

Selain Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya yang dibangun di NTB yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk.

Baca juga: Mengenal Bendungan Kering, Jurus Jokowi Kendalikan Banjir di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com