BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Sido Muncul Raih Proper Kategori Emas dan CEO Green Leadership Utama dari Kementerian LHK

Kompas.com - 30/12/2022, 08:37 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Periode 2021-2022 kategori Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Istana Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin kepada Plant Manager Sido Muncul Hadi Hartoyo. Untuk diketahui, ini merupakan kali ketiga Sido Muncul menerima penghargaan Proper kategori Emas dari Kementerian LHK sejak 2020.

Pada kesempatan sama, Kementerian LHK juga memberikan penghargaan Green Leadership Utama serta Green Leadership Inspiratif kepada lima direktur perusahaan. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat merupakan salah satu yang menerima penghargaan tersebut.

Selain Irwan dari PT Sido Muncul, direktur lain yang juga menerima penghargaan Green Leadership Utama dan Green Leadership Inspiratif adalah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Pertamina, PT Kalbe Farma, dan PT Golden Energy Mines.

Irwan menjelaskan bahwa penghargaan yang berhasil diraih pihaknya berkat visi dan misi Sido Muncul, yakni “Memberikan Manfaat Kepada Masyarakat dan Lingkungan”. Visi dan misi ini telah digagas dan dijalankan sejak 2000.

Ia masih mengingat bahwa dahulu, banyak pihak menganggap visi dan misi yang diusung pihaknya tidak mencerminkan kegiatan usaha selayaknya visi dan misi perusahaan lain, tetapi lebih mirip gagasan yang disuarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca juga: Upaya Sido Muncul Utamakan Keberlanjutan Lingkungan dan Masyarakat Diganjar Proper Emas 2021

Namun, fakta berkata lain. Setelah 20 tahun, visi dan misi itu justru membawa hasil yang luar biasa.

“Selama 20 tahun, kami tetap berjalan dengan visi dan misi tersebut,” ujar Irwan kepada Kompas, Kamis.

Irwan khawatir, jika Sido Muncul keluar dari visi dan misi tersebut justru akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Irwan melanjutkan bahwa pihaknya konsisten dan berkomitmen untuk dapat memberi manfaat pada masyarakat serta berbisnis dengan tidak merusak lingkungan.

Contohnya, menggunakan bahan bakar dari limbah jamu, mengolah air buang sesuai standar Kementerian LHK, menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energi baru terbarukan (EBT).

“Lewat visi dan misi (yang kami usung), kami juga menghadirkan operasi katarak dan bibir sumbing, serta pencegahan stunting,” tuturnya.

Piala penghargaan Proper kategori Emas Sido Muncul dari Kementerian LHK (Kompas.com/Nada Zeitalini Arani)
Nada Zeitalini Arani Piala penghargaan Proper kategori Emas Sido Muncul dari Kementerian LHK (Kompas.com/Nada Zeitalini Arani)

Sebagai tanggung jawab ke depan, imbuh Irwan, pihaknya akan berupaya untuk berbisnis dengan tetap berpartisipasi membantu pemerintah.

“Kemudian terhadap lingkungan, kami akan terus berusaha mencari ide-ide baru,” ujar Irwan.

Terkait penghargaan yang diberikan padanya, yakni Green Leadership Utama, ia mengaku senang. Apalagi, ini adalah pertama kalinya Irwan mendapatkan penghargaan tersebut. Ia terkesan dan menilai pemerintah kini semakin kreatif untuk mendukung energi hijau di Indonesia.

“(Saya) senang dan tentunya lega karena (upaya) yang dilakukan dengan sungguh-sungguh (untuk) memotivasi seluruh karyawan Sido Muncul agar berorientasi kepada lingkungan, akhirnya memberikan hasil yang baik,” jelasnya.

Baca juga: Kembali Raih Prestasi, Sido Muncul Berhasil Menjadi Pemenang Terbaik 1 SDGs Action Award 2022

Sebagai informasi, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa Proper kategori Emas diberikan kepada 51 perusahaan, kategori Hijau kepada 170 perusahaan, kategori Biru untuk 2.031 perusahaan, kategori Merah untuk 887 perusahaan, serta kategori Hitam untuk 2 perusahaan.

Siti menyebut bahwa Proper ditujukan untuk mendorong dunia usaha agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan yang berkembang dan berkelanjutan.

“(Hal itu) sesuai dengan perkembangan di tengah masyarakat menurut kebutuhan dan ilmu pengetahuan,” ujar Siti kepada peserta yang hadir di Istana Wapres.

Penilaian Proper, imbuh Siti, dilakukan oleh dewan pertimbangan Proper yang imparsial dan independen dengan anggota yang berasal dari akademisi dan tokoh masyarakat. Adapun variabel penilaian berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com