Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di ASEAN Hanya Kalah oleh Bursa Singapura, IHSG Tahun 2022 Tumbuh 4,09 Persen

Kompas.com - 02/01/2023, 07:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.850,61 pada perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12/2022). Dengan posisi tersebut, maka sepanjang tahun lalu indeks saham acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) tumbuh sekitar 4,09 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Realisasi pertumbuhan tersebut lebih lambat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2021, indeks bursa saham nasional tumbuh 10,72 persen secara yoy.

Perlambatan pertumbuhan itu tidak terlepas dari kondisi perekonomian global sepanjang tahun lalu. Lonjakan inflasi serta kebijakan pengetatan moneter yang agresif kerap menekan pergerakan IHSG.

Baca juga: Tutup Tahun 2022, IHSG Terkoreksi 0,14 Persen

Meskipun melambat, kinerja IHSG masih lebih baik ketimbang bursa negara yang tergabung dalam ASEAN. Tercatat pertumbuhan IHSG sepanjang tahun lalu hanya kalah oleh bursa efek Singapura.

Adapun kapitalisasi pasar BEI turut terkerek seiring dengan pertumbuhan IHSG. Hingga penghujung tahun lalu, kapitalisasi pasar bursa efek nasional mencapai Rp 9.529,87 triliun atau tumbuh sekitar 15,43 persen dari posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8.256 triliun.

"Pertumbuhan pesat ini tidak lepas dair kebijakan tepat yang diambil pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK dalam meredam dampak ketidakstabilan global," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam Penutupan Perdagangan 2022, dikutip Senin (2/1/2023).

Iman melaporkan, aktivitas perdagangan BEI turut mengalami pertumbuhan 'double digit'. Hingga 28 Desember 2022, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp 14,7 triliun, meningkat 10 persen secara yoy dari Rp 13,4 triliun.

Lalu, frekuensi transaksi harian tumbuh tipis, 1,1 persen secara yoy menjadi 1,31 juta kali transaksi. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian melesat 16 persen secara tahunan menjadi 23,9 miliar saham.

"Di antara bursa ASEAN dan beberapa bursa global, Indonesia masih membukukan pertumbuhan dari sisi nilai kapitalisasi, rerata nilai transaksi harian, serta pencatatan saham," ucap Iman.

Baca juga: Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Kekayaan Low Tuck Kwong Ditopang Saham BYAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com