Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun Cerah, Penguatan IHSG Berpotensi Berlanjut Hari Ini

Kompas.com - 04/01/2023, 06:17 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada hari kedua perdagangan tahun 2023. Tercatat pada perdagangan Selasa (3/1/2023), indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 0,55 persen ke 6.888,76.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, dalam nuansa awal tahun, IHSG terlihat masih berpotensi menguat. Namun, terdapat risiko terjadinya koreksi jangka pendek.

"Tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow secara ytd yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia," ujar dia dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: Ramalan Buruk IMF: Sepertiga Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

Ia memprediksi, pada perdagangan Rabu (4/1/2022) IHSG kembali menguat. IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.789-6.956.

"Jika terjadi koreksi wajar momentum masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," tuturnya.

Pada sesi perdagangan kali ini, saham yang menarik untuk diperhatikan versi William ialah BBNI, AALI, SMGR, BMRI, ICBP, TLKM, hingga CTRA.

Sementara itu, Praktisi sekaligus Founder WH Project William Hartanto bilang, mengawali tahun ini indeks bursa saham nasional memang berada dalam tren bullish. Ini tidak terlepas dari pergerakan IHSG pada Desember lalu yang cenderung sideways.

"(IHSG) diproyeksi menguat, dengan support 6.740 dan resistance 6.926, penguatan lebih lanjut maka resistance selanjutnya 7.124," katanya.

Baca juga: Gembok Saham Dibuka, Garuda Indonesia Bersiap Genjot Bisnis


Adapun sektor saham rekomendasi William pada bulan ini ialah saham dari sektor telekomunikasi dan industri minyak kelapa sawit atau CPO. Ia juga merekomendasikan saham dari sektor otomotif.

Selain itu, ia menilai sektor perbankan juga masih patut dilirik. Pasalnya, saham-saham bank besar, yakni BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI berkontribusi besar menggerakan IHSG.

"Untuk energi menurut saya ada potensi jenuh karena penguatan yang terjadi sejak 2021 jadi jika memungkinkan, rekomendasinya terhadap sektor ini adalah sell on strength," ucapnya.

Baca juga: BEI Resmi Cabut Suspensi Saham Garuda Indonesia

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com