Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Panen Raya, Mendag Minta Bulog Tuntaskan Impor Beras 500.000 Ton

Kompas.com - 06/01/2023, 16:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) untuk menyelesaikan impor beras 500.000 ton sebelum masa panen raya.

Zulkifli mengatakan, hal tersebut dilakukan agar impor beras tidak menggangu harga gabah dan beras para petani.

"Ya kita kasih sampai Januari akhir (Impor beras). Terserah berapa bisanya, sanggupnya berapa Bulog, ya terserah Bulog. Tapi habis itu sudah giliran beli (beras) dari petani," kata Zulkifli di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Harga Beras Berpotensi Naik

Zulkifli mengatakan, panen raya akan berlangsung selama Februari-Maret 2023, Nantinya Bulog akan membeli beras dari petani dengan harga terbaik. Dengan demikian, kata dia, tidak ada yang dirugikan.

"Jadi Maret nanti Bulog tugasnya berapapun beli dari masyarakat dengan harga terbaik bukan harga paling tinggi murah. Dengan demikian, tidak ada yang dirugikan bagi yang miskin dapat beras yang subsidi tapi petani dapat harga yang mahal jadi dua-duanya untung," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sebanyak 500.000 ton beras impor akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Beras impor ini akan masuk sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).

"Itu (beras impor) untuk cadangan beras pemerintah, jadi bukan buat dijual (oleh Bulog)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Mendag Ceritakan Detik-detik Jokowi Akhirnya Putuskan Impor Beras


Buwas, sapaan akrabnya, menjelaskan, pada tahap pertama akan masuk sebanyak 200.000 ton beras impor di Desember 2022. Kemudian, sisanya 300.000 ton beras impor akan masuk bertahap sepanjang Januari-Februari 2023.

Kendati demikian, ia enggan menyebutkan, dari negara mana beras impor itu dipesan. Dia hanya menyebut beras itu berasal dari beberapa negara produsen beras.

"Yang jelas Desember ini 200.000 ton, selebihnya yang 300.000 ton itu tahun depan, artinya Januari-Februari 2023," imbuhnya.

Baca juga: Petani Sayangkan Keputusan Bulog Impor Beras

Menurut dia, impor beras diperlukan untuk memenuhi kebutuhan CBP yang stoknya semakin menipis di gudang Bulog. Data per 6 Desember 2022, stok beras CBP tercatat hanya sebanyak 295.337 ton.

Jumlah itu jauh dari target yang ditetapkan pemerintah yakni minimal 1 juta ton di akhir tahun. Oleh sebab itu, selain mengoptimalkan serapan dalam negeri, penambahan stok CBP dilakukan pula dengan mengimpor.

"Ini hanya persoalannya untuk CBP-nya yang bermasalah, makanya kita datangkan (beras impor) untuk CBP," kata Buwas.

Adapun CBP merupakan stok beras yang dimiliki pemerintah dan disimpan di gudang Bulog. Penggunaannya yakni penanggulangan saat darurat, kerawanan pangan pasca-bencana, dan stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Baca juga: Impor Beras dan Janji Swasembada yang Berulang Kali Diucapkan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com