Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Porsi Tabungan, Jangan Boros

Kompas.com - 07/01/2023, 20:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih lambat dibandingkan tahun 2022. Hal ini tentu harus diwaspadai oleh masyarakat, terutama dalam mengatur asetnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, melihat kondisi saat ini dan prediksi ke depannya, masyarakat lebih baik menyimpan uang dan mengurangi pengeluaran.

Pasalnya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga resesi ekonomi bisa terjadi sewaktu-waktu sehingga akan mempengaruhi pendapatan masyarakat.

Baca juga: Cara Menabung Emas di Shopee, Cek Syarat dan Biayanya

Untuk itu di tahun ini masyarakat disarankan untuk menambah porsi tabungan hingga 20 persen dari dana tersedia, termasuk dana darurat.

"Jadi kalau ada uang jangan boros, lebih baik disimpan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Sementara untuk investasi, masyarakat disarankan untuk mengambil instrumen investasi yang berisiko rendah agar ketika kondisi ekonomi memburuk, aset yang diinvestasikan tidak terlalu terdampak.

Instrumen investasi yang berisiko rendah bisa berupa reksadana pendapatan tetap atau surat berharga negara (SBN) seperti Obligasi Negara Ritel (ORI).

Baca juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula, Tahapan hingga Modal


Masyarakat juga bisa menempatkan asetnya ke logam mulia seperti emas agar dapat melindungi aset dari liarnya investasi.

Dia memperkirakan, di tahun ini permintaan akan emas akan melonjak secara global lantaran emas merupakan salah satu investasi safe haven.

"(Investasi) dollar AS akan segera berganti ke emas sebagai instrumen paling diminati. Bank sentral dibanyak negara pun mulai menumpuk cadangan emas," ucapnya.

Baca juga: Ramalan Buruk IMF: Sepertiga Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

Dia bahkan memprediksi harga emas akan melambung hingga mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 1,6 juta per gram di tahun ini. Saat ini saja harga emas Antam sudah mulai terkerek di atas Rp 1 juta.

Mengutip laman Logam Mulia, harga emas Antam dibanderol Rp 1.032.000 per gram atau naik Rp 10.000 per gram dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp 1.022.000 per gram pada Jumat (6/1/2023).

"Semakin besar ancaman resesi maka semakin menarik emas sebagai safe haven," tukasnya.

Sebagai informasi, berbagai lembaga internasional memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada 2023.

Baca juga: UMKM Diyakini Bisa Bertahan Hadapi Ancaman Resesi Global 2023

Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan kondisi global seperti perang Rusia dan Ukraina, inflasi yang tinggi, pengetatan kebijakan moneter, krisis energi dan pangan, hingga ancaman resesi dan stagflasi.

Bank Dunia, Dana Moneter Internasional atau IMF, hingga Fitch Ratings dan Moody's Analytics, kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh 3 persen di tahun ini. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF yang hanya sebesar 2,7 persen pada perkiraan terbarunya.

Begitupun dengan lembaga rating dunia, Fitch Ratings yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2023 hanya 1,4 persen, sedangkan Moody's memprediksi hanya tumbuh 2,3 persen.

Baca juga: Cara Menabung Emas di Pegadaian bagi Pelajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com