Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Cenderung Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 11/01/2023, 08:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan kembali melemah, Rabu (11/1/2023).

Pada perdagangan Selasa (10/1/2023), IHSG ditutup melemah 0,98 persen dan berada pada level 6.622,49. Berdasarkan analisis dari Binaartha Sekuritas, IHSG akan tetap berada dalam skenario pola triangle selama tidak jatuh di bawah support fraktal di level 6.510.

"Berdasarkan indikator MACD (moving average convergence divergence) menandakan momentum bearish," kata Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova dalam riset tersebut.

Baca juga: Didukung Proyeksi Pemintaan yang Tinggi, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Bearish adalah tren terjadinya kondisi tren pergerakan saham yang cenderung menurun. Sementara itu, lanjut Ivan, terjadinya pelemahan di bawah level 6.510 akan mengonfirmasi bahwa IHSG sedang membentuk skenario alternatif dan kemungkinan akan meluncur menuju 6.400.

"Level support IHSG berada di 6.510, 6.406 dan 6.349, sementara level resistennya di 6.727, 6.800 dan 6.900," ujarnya.

Berbeda dengan analisa Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG akan bergerak menguat terbatas. Hal itu disebabkan adanya target dekarbonasi energi baru terbarukan yang terus dikembangkan. Salah satunya melalui hidrogen yang dianggap sebagai sumber energi yang rendah emisi.

Hal ini yang dilihat China sebagai peluang yang berencana untuk menerapkan sistem pengembangan industri energi hidrogen. Langkah yang dilakukan yaitu di mana produsen peralatan kimia tengah membuat elektroliser yang menggunakan listrik untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.

Saat ini, China merupakan produsen hidrogen terbesar dunia dengan produksi tahunan sebesar 33 juta ton. Produksi hidrogen tahunan China mencapai 100.000-200.000 pada 2025. Sementara, Amerika Serikat (AS) dan Eropa memiliki kebijakan untuk memberikan insentif paling proaktif untuk industri hidrogen.

Jerman juga sudah meresmikan kereta api berbahan bakar hidrogen, meskipun ada tantangan dari sisi pasokan. Perancis juga sudah menggunakan 14 kereta api hidrogen untuk menggantikan lokomotif diesel. Sementara di Indonesia, hidrogen sudah mulai dikembangkan dengan tahap mengembangkan jalur pipa hidrogen hijau.

Baca juga: Tekan Harga Cabai, Bapanas Kembangkan Teknologi Green House

Proyek tersebut nantinya akan digarap oleh Pertamina yang bekerja sama dengan Krakatau Steel dan emiten Rukun Raharja dengan kode efek RAJA di mana dalam joint agreement yang ditandatangani tersebut, pembangunan blue/green hydrogen plant di wilayah industri Krakatau Steel yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai dan PLTS yang ke depannya dapat memproduksi listrik hingga 500 MWp-1,5 GWp.

Tak hanya itu, Pertamina Geothermal Energy pun sedang melakukan pengembangan hidrogen hijau di wilayah kerja geothermal Ulubelu-Lampung dengan target produksi 100 kg per hari. Dalam jangka panjang, ditargetkan produksi hidrogen hijau dari seluruh wilayah kerja geothermal ini bisa mencapai 8.600 kg per hari.

Faktor lain, Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di sebagian besar negara pada tahun ini yang kemungkinan akan tumbuh sebesar 1,7 persen. Dengan angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi dengan kinerja terburuk setidaknya dalam kurun waktu 3 dekade terakhir.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.564-6.684," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Berikut saham yang direkomendasikan Binaartha Sekuritas hari ini:

  • ASII rekomendasi buy on weakness pada rentang harga 5.000-5.200 dengan target harga terdekat 5.600.
  • BBNI rekomendasi buy on weakness pada rentang harga 8.550-8.650 dengan target harga terdekat 8.900.
  • CPIN rekomendasi hold atau trading buy pada rentang harga 6.000-6.100 dengan harga terdekat 6.300.
  • HRUM rekomendasi buy on weakness pada rentang harga 1.550-1.600 dengan target harga terdekat 1.700.

Baca juga: [POPULER MONEY] Hari Kejepit Diusulkan Jadi Hari Libur Nasional | McDonalds Bakal Pangkas Jumlah Karyawannya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com