Perusahaan Asal Hongkong Ambil Alih Saham Mayoritas Paygua

KOMPAS.com – Penyedia layanan invoice digital, Gua Digital (Paygua), mengumumkan pengambilalihan saham mayoritas oleh perusahaan ekuitas pribadi atau private equity yang berbasis di Hongkong, AFIC.

Sebagai informasi, AFIC merupakan perusahaan investasi swasta yang memiliki fokus bisnis pada akuisisi perusahaan di pasar negara berkembang.

Grup tersebut mengidentifikasi dan berinvestasi dalam bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan kuat dan memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari tren ekonomi di pasar masing-masing.

Saat ini, AFIC memiliki beragam portofolio investasi di berbagai sektor dan berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan yang diambil alih, salah satunya di industri teknologi.

Mekipun jumlah nilai dari akuisisi AFIC untuk Paygua tidak diumumkan, hal tersebut digunakan AFIC sebagai kesempatan untuk memperluas jejaknya di pasar negara berkembang.

Hal tersebut pun menandai langkah maju yang signifikan bagi perusahaan keuangan berbasis di Hong Kong tersebut dan diharapkan dapat mendorong peluang bisnis baru.

“Pengambilalihan saham mayoritas Paygua akan memberi manfaat bagi AFIC dalam menggunakan data dan informasi yang telah dibangun oleh Gua Digital selama satu tahun terakhir untuk melakukan ekspansi di Indonesia,” ujar Pendiri Gua Digital, Mahardika Prima, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Mahardika menuturkan bahwa Paygua percaya bahwa AFIC mampu mencapai potensi penuh di pasar Indonesia melalui akuisisi tersebut.

Perlu diketahui, Gua Digital di bawah naungan PT Gua Teknologi Indonesia merupakan perusahaan pengembang teknologi yang didirikan Kailash Raghuwanshi.

Sebelum mendirikan Gua Digital dan Paygua, Kailash merupakan mantan pemodal ventura dari perusahaan inkubator asal Jerman, Rocket Internet, dan telah menjadi pendiri, mentor, serta investor di berbagai perusahaan berbasis teknologi.

Pada Januari 2022, Kailash mendirikan PT Gua Teknologi Indonesia bersama Mahardika Prima, yang sebelumnya adalah pendiri dari perusahaan inkubator Oxdream Capital.