Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Khawatir Resesi 2023? Ini Cara Kelola Keuangan yang Tepat

Kompas.com - 16/01/2023, 17:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Memasuki tahun 2023 tentunya akan membawa tantangan baru dalam kehidupan kita, khususnya finansial. Setelah dua tahun lalu perekonomian dunia diguncang habis-habisan oleh pandemi, 2023 pun tak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, bahkan memproyeksi perekonomian global akan mengalami tantangan yang lebih berat pada 2023 dibanding tahun lalu. IMF memprediksi hampir separuh perekonomian dunia akan mengalami resesi.

Kabar ini tentunya mengkhawatirkan banyak pihak dan kalangan, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Banyak orang yang akhirnya mulai menilik kembali bagaimana kondisi finansial mereka.

Bahkan, Joice Tauris Santi dan Djumiyati Partawidjaja, Certified Financial Planner, dalam siniar CUAN bertajuk “Cara Mengelola Uang di Tengah Gelapnya Ekonomi Dunia di 2023” dengan tautan akses dik.si/CUANKelolaUang, mengonfirmasi hal ini.

“Pasti terdampak. Mungkin yang tadinya hidupnya agak senang dikit, harus direm dikit,” ujar keduanya kompak. Meski begitu, kondisi Indonesia mungkin tak akan separah negara-negara adidaya, seperti Amerika atau China.

Baca juga: Merenungi Kembali Ekosistem Digital di Indonesia

Sebagai masyarakat, kita juga bisa mulai memperhatikan bagaimana situasi keuangan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan dalam menghadapi resesi di tahun ini.

1. Memperhatikan Arus Kas

Mengutip Harvard Business Review, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan pengeluaran. Ini bisa dilakukan dengan melakukan pencatatan secara rutin. Kemudian, analisis perilaku kita.

Jika pengeluaran terus meningkat pada hal-hal yang kurang penting, sebaiknya dievaluasi. Prioritaskan untuk mengubah kebiasaan menjadi menabung. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan pengeluaran yang tak terduga.

2. Investasi pada Hal yang Memiliki Peningkatan Nilai

Salah satu pemasukan tambahan yang bisa dilakukan adalah investasi. Kegiatan ini bisa menambah penghasilan karena nilainya akan meningkat. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, misalnya saham, properti, atau emas.

Untuk itu, hindari membeli benda atau barang yang cenderung memiliki penurunan nilai, seperti kendaraan. Pasalnya, investasi dilakukan untuk meraih tujuan jangka panjang. Jadi, ada baiknya untuk mulai berinvestasi dengan uang dingin sejak dini.

3. Prioritaskan Memiliki Asuransi

Mengutip Forbes, ada banyak pilihan asuransi yang bisa kita pilih. Namun, untuk menghadapi masa-masa tak terduga, asuransi kesehatan adalah yang paling utama harus dimiliki setiap orang.

Dengan memiliki asuransi, kita akan terbantu jika sewaktu-waktu didiagnosis memiliki penyakit kronis. Pasalnya, riset Lifepal mengungkapkan rata-rata kenaikan gaji bersih pekerja hanya 4,3 persen per tahunnya. Sementara itu, biaya kesehatan mencapai 10–11 persen.

Persentase kenaikan biaya kesehatan ini terbukti jauh lebih tinggi ketimbang inflasi.

4. Lunasi Utang dan Cicilan Sesegera Mungkin

Salah satu hal yang menghambat kebebasan finansial adalah utang. Jika memiliki utang, artinya akan ada uang yang keluar dari arus kas secara konstan. Hal ini tentu akan memberikan beban pada keuangan kita.

Baca juga: Mengapa Pemimpin Harus Punya Empati?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com