Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Nilai NTP Naik, Anggota Komisi IV Haerudin Apresiasi Kementan dan Petani

Kompas.com - 17/01/2023, 09:27 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Haerudin mengapresiasi kinerja dan capaian Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan kesejahteraan petani selama empat tahun terakhir.

Menurut legislator dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), kinerja dan capaian Kementan tersebut terlihat dari data nilai tukar petani (NTP). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai NTP terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

“Pertama kami ingin mengapresiasi kepada Kementan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani Indonesia. Sebab, NTP di Indonesia mengalami kenaikan hingga 0,50 persen,” ungkap Haerudin dalam rapat kerja (Raker) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Kementan Sebut Kebermanfaatan Program Peremajaan Sawit Rakyat Sudah Dirasakan Petani

Haerudin menambahkan, capaian tersebut merupakan target bersama dari berbagai implementasi program yang ada. Ia berharap capaian ini akan terus meningkat dan menjadi modal kuat dalam meningkatkan ketahanan pangan.

“Jadi target kami adalah tingkat daya ukur kesejahteraan petani meningkat. Maka kami dari fraksi PAN dengan penuh rasa hormat menyampaikan selamat kepada para pejuang pangan yang ada di seluruh pelosok nusantara atas capaiannya sebesar 107,81 atau naik 0,50 persen,” ujar Haerudin dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/1/2023).

Apresiasi senada juga datang dari Anggota Komisi IV lainnya dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin.

Ia turut mengapresiasi kinerja anggaran Kementan tahun 2022 yang mencapai 95 persen dan peningkatan produksi berbagai komoditas utama elama empat tahun terakhir.

Baca juga: Panen Raya di Grobogan Jateng, Mentan SYL Pastikan Kondisi Beras Melimpah

“Apabila melihat dari data statistik produksi mengalami peningkatan pada beberapa komoditas, khususnya padi dan jagung. Hal ini yang membuat kenapa anggaran turun tapi produksi tetap naik,” ujar Andi.

“Salah satu jawabannya adalah karena memang Mentan SYL berhasil dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang luar biasa sampai Rp 90 triliun serapannya. Ini menandakan bahwa sektor pertanian itu sudah dipercaya oleh perbankan,” tambah Andi.

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi IV Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) Abdullah Tuasikal. Ia mengapresiasi capaian Kementan yang mampu menyerap realisasi anggaran 2022 dengan baik.

Menurutnya capaian ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian di bawah pimpinan Mentan SYL jauh lebih kuat dan semua programnya sudah tepat sasaran.

“Fraksi Nasdem turut mengapresiasi kinerja Kementan tahun 2022 dengan realisasi anggaran yang mencapai kurang lebih 95,15 persen,” kata Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com