Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Selalu Dapat Pujian di WEF 2023 Davos, Luhut Tetap Ingatkan Kewaspadaan Perang Rusia-Ukraina Belum Berakhir

Kompas.com - 17/01/2023, 16:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kini tengah berada di Davos, Swiss, untuk mengikuti pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2023.

Luhut bilang, Indonesia disanjung oleh banyak negara yang hadir dalam pertemuan tersebut. Salah satunya mengenai ketahanan perekonomian Indonesia ketika menghadapi gejolak global. Hal itu dia ungkapkan ketika menjadi pembicara di Rakornas Forkopimda, yang hadir secara virtual.

"Tadi malam saya diundang makan malam oleh berbagai pihak di Davos. Saya ceritakan dan mereka betul-betul mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Indonesia. Mereka mengatakan, Indonesia salah satu negara yang tahan dalam menghadapi guncangan ekonomi di dunia ini," ungkapnya, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Luhut: RI Akan Jadi Salah Satu Negara Produsen Baterai Lithium dan Mobil Listrik Terbersar di Dunia pada 2027

Pujian lainnya yang didapat yakni terkait pelaksanaan Presidensi G20, di mana Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara pada 15-16 November 2022.

Kendati demikian, para delegasi ekonomi seluruh dunia dalam pertemuan di Davos memperkirakan, perseteruan antara Rusia-Ukraina belum akan berakhir dalam waktu dekat.

"Kita tentu harus berhati-hati menghadapi tantangan ini. Karena di Davos ini sangat khawatir dengan perkembangan terakhir. Karena mereka juga meramalkan pertempuran di Ukraina itu belum akan selesai dalam waktu dekat ini," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut Sesumbar Semua Raksasa Otomotif Dunia Bakal Investasi di RI, Termasuk Tesla

 


Dengan situasi tersebut, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini meminta kepada semua pihak untuk bersatu dan tidak mempolitisasi yang dapat merugikan masyarakat.

"Oleh karena itu, kita semua harus satu, kita harus kompak. Jangan dipolitisasi dengan hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat banyak," ucap Luhut.

Baca juga: Soal Bentrokan Karyawan PT GNI, Jubir Luhut: Perusahaan Perlu Memperhatikan Tuntutan Serikat Pekerja

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com