Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Krakatau Bandar Samudera Percepat Bongkar Muat Pangan di Pelabuhan KIP

Kompas.com - 17/01/2023, 19:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola pelabuhan, Krakatau Bandar Samudera, berencana untuk terus meningkatkan kecepatan bongkar muat pangan di kawasan pelabuhan yang dikelola perseroan. Ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi pangan nasional yang selama ini menjadi perhatian khusus pemerintah.

Direktur Utama Krakatau Bandar Samudera Akbar Djohan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan inovasi terutama di bidang digitalisasi. Strategi ini disebut dapat meningkatkan kecepatan dan efisien bongkar muat di pelabuhan kelolaan.

"Kami saat ini telah memiliki Continuous Ship Unloader (CSU) dengan kemampuan bongkar 20.000 ton per hari yang memiliki kualitas food grade sehingga menjaga pasokan tidak terkontaminasi bakteri/zat berbahaya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Tinjau Pulau Enggano, Menhub Minta Pelabuhan, Bandara, dan Jalan Terus Dikembangkan

"Selain itu, sistem digitalisasi KIPOS yang dapat memonitor proses bongkar muat secara realtime, membuat proses bongkar muat pangan lebih cepat dan efisien," tambahnya.

Lebih lanjut ia bilang, pada periode Januari hingga November 2022, Indonesia telah mengimpor sekitar 8,43 juta ton gandum dan kurang lebih 2,15 juta ton kedelai, di mana sebagian bahan pangan tersebut masuk melalui Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) yang dikelola perusahaan.

"Total Market Grain dan SBM Provinsi Banten pada tahun 2022 sebesar 4,9 juta ton per tahun dimana 70 persen dilayani oleh Pelabuhan KIP," ujarnya.

Akbar yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Rantai Pasok Kadin Indonesia mengungkapkan bongkar muat pangan yang dilakukan di Pelabuhan KIP semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2022, perusahaan melayani kargo pangan sebesar 20 persen dari total kargo tahunan perusahaan.

Baca juga: Optimalkan Aset, Kemenhub Sewakan Pelabuhan Tanjung Redeb ke Swasta


"Oleh karena itu pangan menjadi perhatian khusus bagi kami untuk terus ditingkatkan pelayanannya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah berupaya mengamankan stok dan harga kedelai agar harga pangan seperti tahu dan tempe tetap terjaga. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan melakukan pantauan langsung beberapa waktu lalu.

"Diharapkan kelancaran distribusi ini dapat menjaga ketahanan pangan terutama kedelai di Indonesia dengan terciptanya stabilitas harga di masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: Bapanas: Pelabuhan Teluk Santong Bisa Kurangi Disparitas Harga Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com