Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Sampai 2030 Rencana Investasi Transisi Energi Mencapai 125,9 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 19/01/2023, 12:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


DAVOS, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, untuk mencapai target mengurangi emisi yang cukup ambisius dibutuhkan kemampuan pendanaan yang besar.

Dalam Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum/WEF) 2023 yang digelar di Davos, Swiss, Arifin menjelaskan, Indonesia telah menetapkan peta jalan secara detil yang membutuhkan investasi senilai 2,5 triliun dollar AS, di mana lebih dari separuhnya akan diserap oleh sektor energi.

“Di sini kita memerlukan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua," ujar Arifin dalam siaran pers, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Ini Strategi Kementerian ESDM Dorong Transisi Energi, demi Capai Target Net Zero Emission 2060

Menurut Arifin, tidak semua negara punya kapasitas dalam hal pendanaan, baik itu negara maju, negara berkembang dan negara belum berkembang. Arifin bilang, pada tahun 2022, realisasi investasi adalah 1,97 dollar AS miliar, dimana total rencana investasi sampai 2025 adalah 57,9 miliar dollar AS’.

“Sampai 2030 rencana investasi transisi energi adalah 125,9 miliar dollar AS, ada penambahan investasi 68 miliar dollar AS di 2025. Bisa dibayangkan atau tidak, berapa banyak uang yang kami perlukan untuk mencapai Net Zero Emission secara global?," papar Arifin.

Arifin juga mengundang investor untuk mendukung upaya Indonesia menjalankan transisi energi dan Net Zero Emission, juga membuka peluang kolaborasi dengan negara mitra maupun organisasi internasional.

"Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan hadirin sekalian," pungkas Arifin.

Baca juga: Joe Biden dan Ancaman terhadap Transisi Energi Indonesia

Arifin menjelaskan, pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celcius, sedapat mungkin 1,5 derajat Celcius, dibandingkan dengan tingkat sebelum masa industri, sesuai dengan Paris Agreement.

Namun, Arifin juga menyadari, kemampuan setiap negara berbeda untuk mencapai target yang ditetapkan, namun dirinya menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Indonesia tetap sama.

Menurut Arifin, strategi, program dan target menuju transisi energi adalah hal yang lebih mudah. Tantangan terbesarnya adalah implementasi nyata menuju transisi energi dan memastikan keterjangkauan energi oleh masyarakat.

"Kita menyadari bahwa kemampuan setiap negara untuk mencapai target yang ditetapkan di Paris Agreement berbeda-beda, bergantung kepada situasi masing-masing negara dan ketersediaan potensi sumberdaya di negara itu. Itu sebabnya, jalan yang ditempuh akan berbeda pula, mempertimbangkan aspek-aspek di atas," jelasnya.

Arifin mengatakan, Indonesia dan juga banyak negara lain terutama negara berkembang, masih mengandalkan sumber energi fosil. Maka dari itu, untuk mencapai target transisi energi, pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi penting.

"Dalam kondisi demikian, diperlukan komitmen tinggi dan semangat kolaborasi yang kuat, sehingga tidak ada masyarakat yang tertinggal di belakang, terutama yang masih bergantung kepada energi fosil,” lanjutnya.

Baca juga: Leaders’ Declaration G20, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Dalam Transisi Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com