Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Transaksi "E-commerce" 2022 Tidak Tercapai, akibat Tren "Social Commerce"?

Kompas.com - 20/01/2023, 10:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun dengan volume transaksi sebanyak 3.486 juta transaksi. Realisasi ini masih di bawah target 2022 yang sebesar Rp 498 triliun.

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, tidak tercapainya target transaksi e-commerce ini disebabkan karena mobilisasi masyarakat sudah kembali normal sehingga tren belanja cenderung melalui transaksi offline.

"Kenapa di bawah target? Setelah Kita lihat, kita harus memahami e-commerce ini kan blessing ya untuk pada saat mobilisasi rendah. Jadi kita melihat bahwa kemungkinan meningkatnya transaksi offline, itu yang menyebabkan e-commerce turun," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (19/1/2023).

Selain itu, pada 2022 mulai terjadi tren social commerce di mana masyarakat melakukan belanja online melalui platform media sosial yang menyediakan fitur belanja seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Tiktok.

"Sekarang tren yang cukup menarik itu social commerce juga sudah mulai menjadi pesaing daripada e-commerce," ucapnya.

Baca juga: Ini Social Commerce yang Bisa Dimanfaatkan UMKM untuk Berjualan

Social commerce vs e-commerce

Tren ini terjadi karena biaya yang ditawarkan oleh social commerce kemungkinan lebih rendah dibandingkan biaya yang dipatok oleh penyedia e-commerce.

Sehingga harga barang yang ditawarkan pedagang di social commerce dapat lebih murah dari barang yang dijual di e-commerce.

"Saya rasa mungkin, ini kita lagi dipelajari ya, apakah social commerce itu biayanya jauh lebih murah," kata Doni.

Baca juga: UMKM Jualan Online Butuh Inovasi, Simak 4 Tips Berjualan di E-commerce Berikut Ini

Transaksi e-commerce RI

Meski tidak tercapai, menurutnya, realisasi transaksi e-commerce di 2022 sudah luar biasa. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia.

Dia menyebut berdasarkan laporan Dana Moneter Indonesia (International Monetary Fund/IMF) Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce mencapai 50-60 persen bersama Singapura selama pandemi Covid-19.

Angka tersebut sangat besar dibandingkan dengan pertumbuhan negara Asia lainnya seperti China yang di bawah 20 persen dan Jepang di bawah 30 persen. Bahkan e-commerce di Amerika Serikat (AS) tumbuh di bawah 30 persen.

Oleh karenanya, dia memperkirakan nilai transaksi e-commerce akan tumbuh ke depannya sebesar 12 persen dan volume transaksi tumbuh 17 persen.

"Perkembangan e-commerce itu adalah sangat luar biasa di Indonesia dan tentunya kami mengharapkan juga tahun depan akan tetap tumbuh," tuturnya.

Baca juga: Apa Itu Marketplace dan Bedanya dengan Toko Online Maupun E-Commerce?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com