Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Kontraktor Migas ke Pemerintah, dari Insentif hingga Percepatan Izin Amdal

Kompas.com - 22/01/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji bertemu dengan perwakilan 13 KKKS Wilayah Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan pekan lalu.

Tutuka mengatakan bersikap terbuka dengan masukan dari berbagai pihak terkait termasuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

“Demi terciptanya pengelolaan migas yang lebih baik, kami telah mendengarkan keluhan dan masukan perwakilan 13 KKKS di Sumbagsel, serta mengetahui apa yang harus diperbaiki. Kami terbuka dengan masukan-masukan tersebut dan akan melakukan apa yang menjadi pekerjaan kami,” kata Dirjen Migas dalam siaran pers, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Kebutuhan Gas Bumi Meningkat, Utilisasi Sumber Pasokan Baru Perlu Dukungan SKK Migas

Adapun sejumlah masukan yang diajukan KKKS dalam pertemuan ini, antara lain dukungan atas percepatan perizinan Amdal atau UKL-UPL, termasuk izin pakai wilayah hutan (industri dan/atau lindung) untuk kegiatan tambahan atau baru, pemberian insentif, dukungan atas pengadaan lahan khususnya pada lahan atau areal dari perkebunan kelapa sawit.

Selain itu, diusulkan juga agar peraturan mengenai CCS atau CCUS agar dapat segera diterbitkan sehingga dapat diimplementasikan oleh KKKS, serta isu toll fee yang tinggi untuk beberapa ruas pipa.

Dalam upaya memperbaiki dan menindaklanjuti masukan-masukan tersebut, Tutuka meminta agar KKKS juga bekerja sama dengan menyiapkan data yang diperlukan. Dia juga berharap dengan perbaikan kebijakan ini, dapat tercipta iklim investasi migas yang lebih kondusif.

“Kalau kami minta data, tolong disampaikan karena kami perlu data untuk bertemu kementerian yang lain dan menyusun kebijakan yang tepat,” kata dia.

Baca juga: 5 Penambang Ilegal di Magelang yang Diperiksa ESDM Jateng Tandatangani Surat Pernyataan


Sebagai informasi, wilayah kerja (WK) hulu migas di bawah pengawasan SKK Migas di area Sumbagsel (Sumsel dan Jambi) berjumlah 25 WK Produksi dan 8 WK Eksplorasi termasuk WK GMB & MNK.

Adapun produksi minyak dan kondensat dari wilayah Sumbagsel mencapai sekitar 10 persen dari total produksi nasonal, dengan realisasi produksi 2022 mencapai 68.729 BOPD (98,6 persen) dan ditargetkan di WP&B 2023 mencapai 70.709 BOPD.

Baca juga: Menteri ESDM: Kriteria Pengguna Pertalite Bakal Dibahas Pekan Depan

Sementara produksi gas bumi dari wilayah Sumbagsel mencapai sekitar 30 persen dari total produksi nasional, dengan realisasi produksi 2022 mencapai 1.787,64 MMSCFD (103,1 persen) namun secara lifting sebesar 1.468 MMSCFD (82,1 persen) karena faktor demand gas yang turun. Ditargetkan pada WP&B 2023 produksi gas bumi mencapai 1.690 MMSCFD.

Kegiatan eksplorasi 2022 menghasilkan temuan pada 5 sumur eksplorasi dengan total tambahan potensi produksi mencapai 4.396 BOPD dan 34,75 MMSCFD.

Beberapa program Filling The Gap (FTG) yang disiapkan untuk menambah produksi 2023 adalah pengembangan lapangan eksisting dan baru (Benuang, Lembak, LTRO 1B, Anggur Selatan, reaktivasi lapangan idle (WK Bertak Puyuh Pijar), reaktivasi sumur idle pada lapangan eksisting, serta optimalisasi produksi sumur tua dari BUMD (Petromuba).

Baca juga: Ekspor Bauksit Bakal Disetop, Menteri ESDM: Pabriknya Saja Masih Berantakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com